TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video letusan Kawah Oro-oro Kesongo di Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi viral di media sosial.
Sebab, kawah yang berada di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora itu menyemburkan lumpur setinggi 20 meter pada Selasa (3/12/2024).
Tampak semburan lumpur yang membumbung tinggi itu direkam dari jarak yang cukup jauh.
Video itu lantas menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @ini_blora, Selasa.
Tak hanya itu, letusan kawah tersebut juga diduga mengeluarkan gas beracun.
Hal itu dirasakan oleh seorang warga yang sempat menyaksikan detik-detik letusan kawah itu terjadi.
Dikutip dari TribunJateng.com, warga bernama Lasno (48) itu mengaku merasakan sesak napas setelah letusan kawah terjadi.
Saat itu, Lasno sedang bersiap membuka warungnya pada pukul 06.30 WIB.
Tiba-tiba dia mendengar suara letusan keras dari kawah berjarak sekitar 1 kilometer dari warungnya.
"Suaranya duor! Lumpur menyembur setinggi 20 meter. Gasnya sampai tercium di sini, napas saya sempat sesak," ujar Lasno.
Setelah itu, ia segera mencari jarak aman untuk menghindari paparan gas beracun.
Baca juga: Legislator PDIP Haryanto Dinyatakan Terbukti Langgar Etik Kasus Video Asusila yang Viral di Medsos
Penjelasan pihak berwajib
Mengetahui fenomena alam itu, pihak kepolisian setempat menjelaskan letusan tersebut merupakan kelanjutan dari aktivitas sebelumnya yang terjadi sejak Sabtu (30/11/2024).
Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Jati, AKP Sugiman.
Pada hari ini (3/12/2024), letusan terjadi sebanyak enam kali sejak pukul 05.00 WIB hingga 10.25 WIB, dengan ketinggian semburan antara 10 hingga 20 meter.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Lokasi ini berada di pinggir hutan, jauh dari pemukiman, dan penduduk asli sudah paham dengan karakter tanah di sini," ungkap Sugiman.
AKP Sugiman juga menjelaskan bahwa fenomena letusan Oro-oro Kesongo tidak terjadi setiap hari, melainkan hanya sewaktu-waktu, terutama pada musim penghujan.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak mendekati area tersebut guna menghindari risiko letusan susulan.
"Kami sudah mengimbau masyarakat sekitar agar tidak mendekat ke lokasi penyemburan lumpur, karena gas yang keluar mengandung belerang beracun," tambahnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Desa Gabusan, Parsidi.
"Hari ini sudah tiga kali, kemarin dua kali," ungkap Parsidi, dikutip dari Kompas.com.
Letusan kali ini mencapai ketinggian sekitar 20 meter dan berlangsung selama sekitar tiga puluh menit.
Meskipun fenomena alam ini mengeluarkan gas beracun, Parsidi mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
"Enggak ada korban. Kondisi saat ini ya biasa saja," tambah dia.
Dipantau aparat
Letusan Oro-oro Kesongo menjadi fenomena alam yang kerap menarik perhatian masyarakat.
Meski demikian, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama karena kandungan gas beracun yang bisa membahayakan kesehatan.
Terkait dengan peristiwa ini, aparat TNI dan Polri telah melakukan pengecekan ke lokasi Oro-oro Kesongo.
"Kemarin Babinsa dan bhabinkamtibmas sudah meninjau lokasinya," ujar dia.
Hingga saat ini, aktivitas Kawah Oro-oro Kesongo masih terus dipantau oleh pihak berwenang.
Warga sekitar diminta tetap waspada dan menghindari area kawah untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Warga Blora Hirup Gas Beracun Letusan Oro-oro Kesongo, "Napas Saya Sesak!" dan Kompas.com dengan judul Kawah Oro-oro Kesongo di Blora Kembali Meletus, Ketinggian Capai 20 Meter
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJateng.com/M Iqbal Shukri, Kompas.com)