Samuel Putra Yordaniel alias SPY (8) menjadi satu-satunya korban selamat dalam insiden itu.
Awalnya polisi menduga kejadian ini merupakan kasus pencurian dan kekerasan (curas).
Kapolsek Ngancar AKP Chardi Kukuh Wicaksono mengatakan awalnya seorang saksi mendatangi rumah korban untuk mengecek kondisi mereka.
Pasalnya, korban Agus, guru di SDN Babatan 1 tidak mengajar usai izin sehari sebelumnya, Rabu.
"Ketika saksi mengetuk pintu rumah korban, tidak ada respons," ujarnya.
Saksi kemudian meminta bantuan keluarga korban.
Baca juga: 3 Fakta Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Jawa Timur, Korban Dihantam Benda Tumpul
Supriono, salah seorang anggota keluarga, mencoba melihat ke dalam melalui jendela kamar dan menemukan bercak darah di atas kasur.
Namun ia tidak berani masuk lebih jauh.
Seorang saksi lain yang melihat melalui lubang tembok kayu di dapur melaporkan adanya tangan tergeletak di lantai, yang diduga Kristiani.
Warga kemudian melaporkan kejadian ke perangkat desa yang kemudian meneruskan informasi kepada Polsek Ngancar.
Polisi yang tiba di lokasi segera mengevakuasi korban.
Tiga korban yang meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan autopsi.
Sementara seorang anak yang selamat, Samuel Putra Yordaniel, saat ini dirawat di rumah sakit.
"Saat ini kami masih mendalami kasus ini. Dari keluarga tersebut, ada empat orang, tiga di antaranya meninggal dunia. Kami akan terus mencari tahu penyebab pasti kejadian ini dan berusaha menemukan pelakunya," ujar Kapolsek Ngancar AKP Chardi Kukuh Wicaksono.