Selain berjualan, TAP kerap menjadi kuli bangunan.
“Apa aja dia mah. Emang anaknya rajin gitu. Malah jadi kuli bangunan. Ya bantu-bantu buat mengaduk semen lah istilahnya,” katanya.
Semua tetangganya pun sudah mengetahui kondisi dari TAP ini.
Tidak ada yang mengejek atau membuly TAP.
“Jadinya mereka malah penasaran gitu. Karena kan memang anak saya ini dari lahirnya perempuan,” ujarnya.
Camat Surati Bupati
Camat Cibungbulang Agung Ali mengatakan, pihaknya langsung mendatangi rumah dari TAP dan mendorong agar bantuan datang.
“Kita dampingi. Dan kita dorong agar keluarga bersurat dan bisa mendapat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor,” kata Agung saat dihubungi TribunnewsBogor.com
Selain ke Dinsos, pihak kecamatan akan langsung bersurat ke Bupati Bogor.
“Pak Bupati juga harus tahu soal fenomena ini,” tambahnya.
Keluarga TAP sendiri saat ini tengah menunggu operasi kelamin.
Namun, sebelum dilakukan operasi, perlu adanya pemeriksaan kromosom yang dikabarkan akan dilakukan di RS Fatmawati.
Untuk biayanya sendiri, pihak keluarga saat ini mengaku tak sanggup, walaupun semua sudah ditanggung oleh BPJS kesehatan.
“Prosedur seperti itu kalau BPJS. Jadi, mesti menunggu antrean dulu. Tidak bisa cepat. Dan sejauh ini untuk administrasi seperti itu tidak ada masalah,” ungkapnya.
Meski begitu, pihak kecamatan berjanji akan mendampingi keluarga TAP sampai selesai operasi.