Sementara untuk korban yang meninggal dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Seorang relawan medis yang ikut mengevakuasi korban di lokasi kecelakaan, Naufal Zhorifah mengatakan, proses pendataan masih dilakukan.
"Hingga saat ini, proses pendataan korban masih berlangsung. Hal ini dilakukan, untuk memastikan berapa tepatnya jumlah para korban," ujarnya, Senin.
Ia menjelaskan, saat tiba di lokasi, ternyata para tim medis serta relawan medis dari seluruh wilayah Malang Raya sudah lebih dahulu tiba.
"Setelah menerima laporan, saya langsung mendatangi ke lokasi kecelakaan. Dan ketika saya datang, ternyata sebagian korban sudah ditangani oleh rekan-rekan medis di lokasi," jelasnya.
Naufal membeberkan, sebagian besar para korban mengalami luka patah tulang.
Selanjutnya, korban akan dilakukan stabilisasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Ada yang meninggal dunia dan ada yang mengalami luka patah tulang."
"Jadi, kami memilah korban mana saja yang terlebih dulu dievakuasi tergantung tingkat keparahannya, dan kebetulan korban yang saya bawa ini dirujuk ke RSSA," ungkapnya.
Ia juga menyatakan, beberapa korban ada yang perlu dievakuasi secara hati-hati karena terjepit bodi kendaraan.
"Tadi, ada korban yang terjepit di dalam bus. Kalau tidak salah, sopir busnya," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul: Pelajar SMPIT Darul Quran Bogor yang Kecelakaan di Malang Punya Mimpi, Ikut Perdalam Bahasa Inggris.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)(TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)