News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin

Tak Hanya Uang Palsu Rp 100 Ribu, Andi Ibrahim Cs Juga Cetak Uang Korea hingga Sertifikat Deposito

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Andi Ibrahim S.Ag., S.S., M.Pd. calon guru besar di UIN Alahudin Makassar terjerat peredaran uang palsu. Luar biasa tak hanya cetak uang palsu Rp 100 ribu, Andi Ibrahim Cs juga cetak uang Korea, Vietnam, Surat Berharga Negara (SBN) dan sertifikat deposito

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mesin seharga Rp 600 juta yang berada di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulsel tak hanya digunakan untuk mencetak uang palsu Rp 100 ribu.

Tersangka Andi Ibrahim Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan sindikatnya juga mencetak Surat Berharga Negara (SBN), sertifikat deposito, serta mata uang palsu beberapa negara lain.

Adapun sertifikat deposito merupakan instrumen utang berupa deposito berjangka yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya kepada investor yang bukti kepemilikannya dapat dijual-belikan.

Diberitakan sebelumnya, Polres Gowa mengungkap total uang palsu yang dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, berkisar Rp 2 miliar.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 446 juta berhasil disita dari Kampus II UIN Alauddin.

Rupanya, Andi Ibrahim Cs tak hanya mencetak uang palsu rupiah tapi juga mencetak SBN, sertifikat deposito, dan mata uang palsu beberapa negara lain.

Hal tersebut diungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak dan perwakilan Bank Indonesia Sulsel saat menggelar konferensi pers terkait kasus uang palsu UIN Alauddin, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (19/12/2024).

Irjen Yudhiawan Wibisono membongkar barang bukti kasus uang palsu UIN Alauddin mencapai triliunan, termasuk Surat Berharga Negara (SBN) dan mata uang Korea.

“Cukup menarik barang buktinya nilainya ini triliunan, sebentar Kepala BI akan menjelaskan lebih lanjut,” ujarnya. 

“Ada mata uang rupiah, Ada 556 lembar mata uang rupiah belum dipotong, ada juga mata uang Korea. Ada juga 1 lembar sertifikat deposit (sertifikat deposito) nilainya Rp45 triliun, 1 lembar surat berharga SBN senilai 700 triliun,” ujarnya. 

Baca juga: Menggiurkan Biaya Produksi Cetak Uang Palsu Rp 100 Ribu di UIN Alauddin Makassar hanya Rp 56 Ribu

Kemudian, alat bukti lainnya yakni mesin cetak seharga Rp600 juta.

“Mesinnya beli di Surabaya, dan berasal dari China,” ujarnya. 

 

Daftar 98 Barang Bukti Kasus Uang Palsu UIN Alauddin

Berikut selengkapnya Tribun-Timur.com bagikan 98 jenis barang bukti kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar:

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini