TRIBUNNEWS.COM - Seorang penumpang dalam mobil Calya yang menabrak satu keluarga hingga tewas di Pekanbaru, Riau, bernama Lidia Ristiawati Putri (25), ternyata memiliki tabiat buruk.
Ternyata, ibu Lidia tengah jatuh sakit. Namun, bukannya menjaga sang ibu, Lidia justru berpesta atau dugem.
Dikutip dari Tribun Pekanbaru, sebenarnya Lidia dan rekannya sekaligus pengemudi Antoni Romansyah (44) hendak pergi ke Batam.
Namun, ternyata, mereka menyempatkan diri pergi ke Pekanbaru untuk dugem. Fakta ini pun membuat tetangga Lidia tidak menyangka.
Hal ini diketahui saat Lidia diinterogasi oleh polisi.
Pada saat kejadian nahas tersebut terjadi, dia mengaku tengah bermain ponsel. Dia mengatakan tengah menelepon anaknya.
"Saya sih waktu itu lagi ngobrol sama anak di kampung, karena mamah saya sakit-sakitan," kata Lidia pada Rabu (1/1/2025).
Baca juga: Tewaskan Satu Keluarga, Pengemudi Mabuk Penyebab Kecelakaan Maut di Pekanbaru Sampaikan Penyesalan
Sesaat kemudian, dia baru menyadari mobil yang ditumpanginya menabrak satu keluarga.
"Tiba-tiba udah tak, kayak gitu aja," kata Lidia santai.
Saat ditanya apakah Antoni mengambil jalan orang lain, ia pun seperti tak yakin.
"Iya mungkin, soalnya udah kejadian waktu saya lagi nelepon," katanya lagi.
Pun saat ditanya apakah mobil melaju dengan kecepatan tinggi, Lidia lagi-lagi tidak menjawab pasti.
"Bisa jadi, soalnya saya tidak merhatiin banget, Pak. Lagi nelepon anak," jawabnya.
Lidia Batal Beli Kado Ultah buat Anak
Di sisi lain, Lidia batal memberikan kado ulang tahun anaknya yang ke-8 buntut terseret kasus kecelakaan ini.
Hal ini diketahui dari unggahan di akun media sosial miliknya.
"Heppy besday anak gadis ku 23-12-2016 yg ke 8 tahun panjang umur sehat selalu syg jadi ank yg soleh dan jdi kebanggaan bunda ya doa terbaik pkonya syg," tulis Lidia.
"Kado sma di rayain nya bsok ya nak ank gadis ku anak pertamaku beşok bunda pulang kita Rayain ya nak," tulisnya.
Antoni Ditetapkan Jadi Tersangka, Positif Sabu
Sopir mobil Cayla maut, Antoni pun telah ditetapkan menjadi tersangka buntut kasus kecelakaan ini.
Masih dikutip dari Tribun Pekanbaru, dia juga dinyatakan positif mengonsumsi sabu.
Hal ini pun turut diakui oleh Antoni saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru pada Kamis (2/1/2025).
Mulanya, Antoni bercerita dirinya dan dua rekannya, yaitu Lidia dan Deni (30), melakukan perjalanan dari Sukabumi, Jawa Barat, menuju Batam.
Namun, mereka singgah terlebih dahulu di Palembang untuk mengonsumsi sabu.
Antoni mengaku dirinya harus mengonsumsi barang haram tersebut agar kuat menyetir.
"Ya itulah, takut ngantuk, (pakai sabu) biar badan seger," ungkapnya, Kamis.
Dia mengatakan sabu yang dikonsumsinya bersama dengan rekan-rekannya saat sampai di Palembang.
Pengakuan Antoni itu pun turut diamini oleh Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki Rahmat Mustika.
Dia mengatakan sabu yang dikonsumsi memang agar sopir dan penumpang tidak mengantuk saat melakukan perjalanan jauh dari Sukabumi ke Batam.
"Pada Minggu, 29 Desember 2024, ketiganya berangkat dari Palembang menuju ke Pekanbaru. Sebelum berangkat, mereka memakai narkotika jenis sabu di daerah Plaju, Palembang."
"Alasannya biar tidak mengantuk dan badan tidak sakit selama di perjalanan. Mereka katanya memang tidak tidur selama di perjalanan," jelas Jeki, Kamis.
Kronologi Kecelakaan
Peristiwa nahas itu berawal ketika Antoni, Lidia, dan Deni hendak pulang dari dugem dan pesta narkoba saat malam Tahun Baru 2025.
Mobil yang dikendarai Antoni tiba-tiba menabrak satu keluarga yang berboncengan hingga mengakibatkan tewas.
Adapun peristiwa itu terjadi di Jalang Hang Tuah, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru pada Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.
"Pengendara mobil Calya dan 2 penumpang itu baru pulang dugem. Dari hasil pemeriksaan ketiganya positif narkoba jenis zat amphetamine dan methampetamine. Ini berdasarkan tes urine. Ketiganya sudah kita amankan," ucap Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa, Rabu.
Alvin menuturkan mobil yang dikemudikan Antoni tidak hanya menabrak satu sepeda motor saja, tetapi dua.
Adapun korban pertama adalah sekeluarga yang tengah mengendarai Honda Beat yaitu Anton Sujarwo (38), Afrianti (42), dan Aditia Aprilio Anjani (10).
Motor Honda Beat yang ditumpangi keluarga tersebut terjatuh setelah ditabrak mobil Antoni.
Kemudian, mobil yang dikendarai Antoni terus bergerak dan membuat motor keluarga tersebut terseret.
Setelah itu, mobil Antoni kembali menabrak sepeda motor Scoopy yang dikendarai oleh Dwi Irawanto (22) dan penumpang bernama Nurliani (25).
Kedua sepeda motor tersebut terpental ke pinggir jalan, sementara mobil Toyota Calya mengalami kerusakan parah pada bagian depan kanan hingga terbalik ke sisi kiri.
Akibat kecelakaan ini, tiga orang yang merupakan satu keluarga meninggal dunia.
Mereka adalah pengendara sepeda motor Honda Beat, Antoni Sujarwo (38), yang mengalami luka berat pada kepala, kaki kanan patah, dan leher patah.
Korban meninggal dunia saat dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Lalu Aditya Aprilio Anjani (10), penumpang Honda Beat, mengalami luka berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Serta Afrianti (42), penumpang Honda Beat, mengalami patah pada pinggang dan kedua kakinya. Ia meninggal dunia di tempat kejadian.
Sementara itu, pengendara Honda Scoopy, Dwi Irawanto, dan penumpangnya, Nurliani, hanya mengalami luka ringan
Untuk korban tewas sudah dimakamkan di TPU Tampan, Pekabaru, pada Rabu kemarin.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Pekanbaru dengan judul "Tinggalkan Ibu yang Sakit, Lidia Dugem di Pekanbaru, Paginya Tabrak Satu Keluarga hingga Tewas"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat/Firmauli Sihaloho/Rizky Armanda)