TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari kasus ibu guru paksa murid berhubungan badan dengannya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Aksi bejat pelaku sudah dilakukan selama 2 tahun terakhir.
Bahkan, ST (35) pernah dipergoki warga di dalam kamar mandi bersama korban.
Kemudian ada update dari kasus pelecehan seksual yang menjerat Agus Buntung.
Terbaru, Agus Buntung menangis hiteris saat hendak dijebloskan ke lapas.
Diketahui kasusnya akan segera disidangkan.
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:
1. Bu Guru Agama di Grobogan Paksa Muridnya Berhubungan Badan, Sudah 2 Tahun Beraksi
Seorang ibu guru agama berinisial ST (35) di Grobogan, Jawa Tengah diduga memaksa siswanya, YS untuk berhubungan badan.
Kekerasan seksual itu telah dilakukan oleh oknum guru tersebut selama 2 tahun, yakni sejak korban duduk di bangku kelas 8 hingga kelas 9 SMP.
Aksi bejat pelaku terbongkar setelah warga memergoki guru agama itu diduga melakukan hubungan dengan sang murid di dalam kamar mandi rumah pelaku.
Pelaku diketahui telah melakukan kekerasan seksual terhadap korban hingga 10 kali di rumah pelaku di Desa Sedang Harjo, Karang Rayung, Grobogan.
ST sendiri adalah seorang ibu.
Guna melancarkan aksinya, ST mengiming-imingi korban uang serta pakaian.
Adapun warga sekitar rumah pelaku tak ada yang curiga karena selama ini mengira ST mengajari YS mengaji.
Sampai akhirnya, tetangga melihat YS masuk ke dalam kamar mandi yang berada di belakang rumah ST.
Nur Rohmad, tetangga ST, mengaku sudah melihat sebanyak tiga kali saat korban menyambagi rumah pelaku.
"Bocah itu (korban) lewat di samping rumah saya, (kejadiannya sudah lama). Sudah (lihat) tiga kali," kata Nur Rohmad, dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Kamis (9/1/2025).
2. Sosok TKW Nurhayati, Tinggalkan 8 Anak Demi Perbaiki Ekonomi Keluarga, Tewas Dibunuh di Malaysia
Ni Ketut Nurhayati, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banjar/Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali meninggal dunia, Selasa (31/12/2024).
Nurhayati diduga menjadi korban pembunuhan di Malaysia, tempatnya bekerja.
Jasadnya ditemukan di sebuah hotel dalam kondisi berlumuran darah dan tertutup selimut.
Namun kabar meninggalnya Nurhayati baru diketahui pihak keluarga pada Sabtu (4/1/2025) atau 4 hari setelah kejadian.
Komang Suwinten, suami Nurhayati mengungkapkan sosok istrinya itu.
Menurut Suwinten yang bekerja sebagai security ini, istrinya Nurhayati nekat menjadi TKW demi memperbaiki ekonomi keluarga.
Meskipun Nurhayati kerap sakit-sakitan.
Namun demi membahagiakan 8 orang anaknya, dia nekat bekerja sebagai TKW di Negeri Jiran Malaysia.
Hal ini diungkapkan suami Ketut Nurhayati bernama Komang Suwinten.
Sebelum berangkat ke Malaysia, Nurhayati bekerja di rumah membuat kue donat.
3. Briptu Wartono Dipecat setelah Tipu Warga Pemalang Rp900 Juta, Anak Korban Dijanjikan Masuk Polri
Kasus penipuan rekrutmen Bintara Polri di Pemalang, Jawa Tengah berujung pemecatan terhadap Briptu Wartono.
Penipuan ini dialami pengrajin gerabah bernama Suratmo (57) yang telah menyetorkan uang Rp900 juta ke Briptu Wartono.
Suratmo dijanjikan kedua anaknya bisa lolos seleksi polri, namun hingga kini Briptu Wartono belum memenuhi janjinya.
Briptu Wartono menjalani sidang kode etik yang digelar di ruang Tribrata Polres Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2024).
Kasi Humas Polres Pemalang, Ipda Widodo, menjelaskan sidang yang dipimpin AKBP Pranata memutuskan Briptu Wartono disanksi pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH).
"Hari ini WR sudah otomatis bukan anggota polisi lagi, sebagaimana putusan sidang komisi kode etik oleh Polres Pemalang," tandasnya.
Menurut Ipda Widodo, keputusan ini diambil sebagai bentuk komitmen Polres Pemalang menjaga integritasnya.
Sebelumnya, Briptu Wartono ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan seleksi Bintara Polri.
Diduga uang Rp900 juta yang disetorkan korban digunakan untuk judi online.
Awalnya, korban ingin menyelesaikan kasus ini secara mediasi dan meminta uangnya kembali.
Namun, Briptu Wartono tak dapat mengembalikannya karena uang Rp900 juta telah habis.
4. Pasangan Kekasih Nyaris Kehilangan Puluhan Juta Usai Video Syurnya Tersebar, Polisi Selidiki Pelaku
Sepasang kekasih di Kabupaten Buleleng, Bali nyaris jadi korban pemerasan setelah video syur mereka tersebar di WhatsApp.
Korban dimintai uang hingga puluhan juta rupiah oleh pelaku yang menyebarkan video syur tersebut.
Beruntung korban tidak sampai menyerahkan uang yang diminta pelaku.
Sebaliknya pasangan ini langsung melaporkan kejadian pemerasan tersebut ke Polres Buleleng.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengaku pihaknya telah menerima laporan dugaan pemerasan dengan ancaman penyebaran video syurtersebut sekitar sepekan lalu.
"Kedua korban pun sudah datang ke Polres Buleleng untuk klarifikasi terkait video tersebut," kata AKP Gede Darma Diatmika, Kamis (9/1/2025).
AKP Diatmika mengatakan, kedua pemeran video syur merupakan sepasang kekasih. Keduanya sudah dewasa dan berencana menikah dalam waktu dekat.
Namun video syur yang merupakan dokumen pribadi itu tersebar melalui aplikasi WhatsApp.
Tak hanya itu, seseorang yang mengaku mendapat video tersebut juga melakukan pemerasan terhadap korban.
Di mana korban diminta mentransfer uang yang jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah.
5. Agus Buntung Nangis Histeris Dijebloskan ke Lapas: Saya Mohon Biar di Rumah, Ini Saya Tahan Kencing
I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, pria tanpa dua tangan tersangka kasus pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (9/1/2025).
Namun, saat mendapat kabar akan ditahan di Lapas, Agus sempat memberontak. Ia berteriak dan menangis histeris.
"Tadi teriak-teriak di dalam itu merupakan dampak psikologis."
"Agus ini membayangkan sejak lahir sampai sekarang bergantung dengan ibunya," kata kuasa hukum Agus Buntung, Kurniadi, Kamis, dilansir TribunLombok.com.
Agus pun sempat memohon agar status penahanannya kembali menjadi tahanan rumah.
Ia mengaku tak biasa hidup sendiri tanpa bantuan ibunya.
"Saya mohon, Pak, biar saya di rumah, karena saya tidak biasa. Ini saja terus terang saya tahan kencing," ujarnya memelas di hadapan Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Ivan Jaka, Kamis.
Agus pun menangis histeris, yang kemudian berusaha ditenangkan oleh sang ibu.
Ibunda Agus, Ni Gusti Ari Padni, mengaku khawatir dengan kondisi putranya jika ditahan di Lapas.
Sebab, selama ini, Agus melakukan aktivitas sehari-hari bergantung kepada dirinya.
"Tidak bisa sendiri, mau cebok mau apa. Kalau dia normal saya lepas," katanya mendampingi sang putra di Kejari Mataram, Kamis.
(Tribunnews.com)