TRIBUNNEWS.COM - Polemik siswa kelas 4 SD dipaksa duduk di lantai masih berlanjut setelah pihak yayasan menemukan kejanggalan pada rekaman CCTV.
Dalam rekaman CCTV hari ketiga tak terlihat siswa berinisial MI dipaksa duduk di lantai oleh wali kelasnya, Haryati.
Diketahui, peristiwa ini terjadi di SD Yayasan Abdi Sukma, Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Rabu (8/1/2025).
Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, membenarkan siswa dipaksa duduk di lantai selama dua hari pada Senin (6/1/2025) dan Selasa (8/1/2025).
Namun, pada hari ketiga, siswa terlihat duduk sendiri di lantai kemudian ibunya, Kamelia datang ke kelas untuk memviralkan hukuman yang diterima sang anak.
"Ada hal yang aneh dari CCTV yang kami lihat tadi. Hari Senin tanggal 6-7 Januari 2025, kami akui itu memang benar wali kelas yang menyuruh duduk di lantai."
"Tapi di hari ke tiga sesuai CCTV itu wali kelas tidak ada meminta duduk di lantai," beber Ahmad, Senin (13/1/2025).
Ia mengakui perbuatan Haryati salah dan kini telah mendapat sanksi skorsing.
"Kalau memang itu perintah dari sekolah yayasan kenapa anaknya kelas satu tidak seperti itu."
"Anaknya dua di situ sama-sama nunggak. Tapi anaknya kelas satu tidak dapat hukuman seperti itu. Ini kami sayangkan wali kelasnya. Tetapi di hari ketiga kejadian sudah berbeda," tandasnya.
Ahmad tak mengetahui alasan siswa duduk sendiri di lantai tanpa disuruh wali kelas.
Baca juga: Soal Siswa Nunggak SPP di Medan, Guru Tantang Orang Tua Siswa untuk Viralkan Kasus
"Enggak tau kita itu (siswa mencontoh) ada pergantian pelajaran di sana, saat itu guru pertama masuk, lalu istirahat dan masuklah guru ke dua, yaitu guru agama."
"Anaknya itu lambat masuk, tapi saya tidak mau menduga- duga. Nanti dibilang saya yang memprovokasi atau bagaimana," tututrnya.
Anak Guru Cekcok dengan Wali Murid
Sementara itu, anak Haryati berinisial R tak terima ibunya dituding melakukan hukuman tak manusiawi.