Namun, polisi tak menemukan keberadaan Almaida sehingga Edi berinisiatif mendatangi rumah Sunardi.
Di sana, Edi diusir istri pertama Sunardi yang mengaku tak mengetahui keberadaan korban.
"Ya sama istri (diusir). Saya minta info dia ke mana gitu. Karena baju-baju dia (korban) masih ada di sini, sama dokumen saya," bebernya.
Kasus kematian Almaida menemui titik terang setelah Sunardi ditangkap atas kasus pembunuhan Sri Pujiyanti.
Saat diperiksa, Sunardi mengaku telah membunuh Almaida dan membuang jasadnya ke septic tank.
Baca juga: Terkuak Alasan Sunardi Batal Memasukkan Mayat Gadis Penagih Utang ke dalam Septic Tank
Tabiat Buruk Sunardi
Edi Rianto, menceritakan tabiat buruk Sunardi selama menikah dengan ibunya.
Menurut Edi, Sunardi tempramental dan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Emang dia (pelaku) itu suka KDRT. Itu sejak KDRT saya tinggal sama ibu. Pernah saya usir, ditemuin lagi. Saya pikir ini orang enggak baik," tukasnya.
Tersangka juga sering mengonsumsi miras dan bermain judi.
Sunardi sering meminta uang dengan alasan untuk modal usaha, tetapi uang tersebut digunakan untuk berjudi.
"Minta uang bilangnya buat usaha tapi habis buat main judi," tandasnya.
Ia menerangkan ibunya adalah istri kedua, sedangkan istri pertama Sunardi berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
"Sama ibu saya sempat pisah ranjang enam bulan pada 2021. Terus balik lagi itu," lanjutnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunBekasi.com dengan judulĀ Ini Alasan Sunardi ke Keluarga Almaida, Korban Pembunuhan yang Jasadnya Dikubur di Septic Tank
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)