Kesaksian Tetangga soal Kasus Ayah-Anak Tewas Diracun di Blora, Sempat Lihat Wajah Korban Pucat

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BONGKAR MAKAM - Suasana pembongkaran makam ayah dan anak di TPU Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jumat (28/2/2025). Kesaksian tetangga soal kasus tewasnya kedua korban.
BONGKAR MAKAM - Suasana pembongkaran makam ayah dan anak di TPU Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jumat (28/2/2025). Kesaksian tetangga soal kasus tewasnya kedua korban.

TRIBUNNEWS.COM - Ayah-anak bernama Muslikin (45) dan S (9), warga Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menjadi korban pembunuhan.

Kedua korban tewas setelah meminum air yang dicampur racun pada Jumat (21/2/2025) lalu.

Adapun pelaku sudah ditangkap di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa, 25 Februari 2025.

Ternyata pelaku yang diketahui berinisial MK itu adalah adik ipar korban Muslikin.

Adapun salah satu tetangga korban, yaitu Suyatmi mengatakan, korban adalah sosok yang sangat baik.

Menurutnya, selama ini hubungan korban dengan tetangga juga sangat baik.

Oleh sebab itu, Suyatmi mengaku terkejut dengan adanya kabar Muslikin dibunuh oleh adik iparnya sendiri.

"Orangnya (korban-red) setahu saya ya baik-baik saja, Pak. Sama tetangga nggak ada masalah apa-apa, sama tetangga orangnya baik," ujarnya, Senin (3/2/2025), dikutip Tribun Jateng.

Ia juga menyebut, korban memiliki sifat dermawan dengan anak-anak di lingkungan rumahnya.

"Ya kalau ketemu orang ya menyapa, sama anak-anak kecil juga baik, sering kasih uang, sering kasih jajan," jelasnya.

Lebih lanjut, Suyatmi menceritakan awal mula dirinya mengetahui Muslikin meninggal dunia karena diracun.

Baca juga: Pembunuh Ayah dan Anak di Blora Jarang Komunikasi dengan Tetangga

"Saya itu dari rumah, mendengar teriakan-teriakan tangisan, terus saya lari ke rumah Pak Muslikin, rumah saya kan belakangnya, terus saya lari."

"Sesampainya di rumah Pak Muslikin, di situ Pak Muslikin sudah dibopong orang banyak dibawa ke kasur di ruang tamu, tapi keadaannya waktu itu masih hidup," jelasnya.

Saat itu, ia menyaksikan wajah korban pucat, sedangkan anak Muslikin sempat dilarikan ke Puskesmas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini