TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tim pelajar Indonesia mengukir prestasi gemilang di ajang Internasional Junior Science Olympiad (IJSO) ke-13 yang digelar di Nusa Dua Bali, 2-10 Desember 2016.
Indonesia yang diwakili oleh pelajar-pelajar terbaik, mendulang lima medali emas. Dengan prestasi itu, target Indonesia meraih tiga emas terlampaui.
Pada IJSO ke-12 di Korea tahun lalu, pelajar Indonesia meraih dua medali emas.
"Kita patut bersyukur dan mengapresiasi tim pelajar Indonesia yang berhasil meraih lima medali emas serta tujuh medali perak. Hal ini melebihi ekspektasi target tiga emas di IJSO Bali ini," kata Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad saat penutupan IJSO di Nusa Dua Bali,Sabtu (10/12/2016).
Hamid mengungkapkan prestasi tersebut menempatkan posisi Indonesia berada di urutan ke-2, di mana posisi pertama ditempati Taiwan dari 48 negara peserta IJSO tahun ini.
Menurut dia, torehan prestasi itu tidak lepas berkat kerja keras tim leader atau tim pembina IJSO Indonesia serta tim pelajar terpilih yang telah berjuang dengan maksimal.
"Sebagai tuan rumah tim Indonesia diwakili dua delegasi pelajar terpilih yang diseleksi ketat, mereka rata rata juara Olimpiade Sains Nasional atau OSN. Jadi disini nampak prestasi itu dipupuk mulai dari sekolah, juga keluarga dan dinas pendidikan yang terlibat," ujar dia.
IJSO yang diinisiasi Pemerintah Indonesia sejak tahun 2004 merupakan kompetisi tahunan ajang ilmu pengetahuan alam atau sains bagi pelajar tingkat SMP.
Tahun ini IJSO mengangkat tema "Science for Creative Innovation".
Hamid mengatakan, IJSO sengaja digelar sebagai bentuk kerjasama dunia pada perkembangan dan peningkatan pendidikan sains.
Karenanya, kata dia, Kemendikbud terus berupaya mendorong nak-anak Indonesia dapat mencintai sains.
"Kita ingin dorong anak anak kita mencintai sains karena mau tidak mau kemajuan bangsa ditentukan salah satunya oleh sains," kata dia.
Pada acara penutupan IJSO tersebut,Hamid Muhammad mewakili Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasi pada seluruh 48 negara peserta yang berpartisipasi.
"Kami ucapkan selamat bagi para juara IJSO namun sejatinya yang belum meraih juara pun sejatinya para pemenang karena telah tampil di ajang ini dengan baik," kata dia.
Dalam kesempatan itu,Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Supriano mewakili pemerintah Indonesia menyerahkan bendera IJSO kepada Rob Swartbol, Duta Besar Belanda untuk Indonesia.
Diketahui, Belanda akan menjadi tuan rumah IJSO ke 14 tahun 2017 mendatang.
"Kami sangat mengapresiasi tim IJSO kita yang berhasil dulang medali emas semoga di IJSO Belanda nanti tetap dapat mempertahankan meraih emas," kata Supriano.
Adapun lima medali emas diraih, Nixon Wijaya Epafroditus Kristiadi Susetyo, Aditya David Wirawan, Winston Cahya dan Albert Sutiono.
Selain itu tujuh medali perak juga berhasil diraih pelajar Indonesia yakni Joan Nadia, Haniif Ahmad Jauhari, Raymond Valentino, Arkananta Rasendriya, Gede Aryana Saputra, Timotius Jason, dan Tanya Nuhaisy Wulandari.