TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin tersengat ikan pari ketika berada di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2/2018).
Lukman Hakim Saifudin langsung dibawa ke puskesmas Derawan dan dirujuk ke RSUD Berau usai kejadian itu.
Seperti sudah diberitakan Kompas.com, Menag Lukman pun telah mengonfirmasi bahwa dirinya sudah dalam keadaan baik dan saat ini sedang menuju Jakarta.
Baca: Dubes RI di Singapura Ajak Masyarakat Doakan JAT yang Tampil di Singapore Air Show 2018
"Setelah sekitar 2 jam di Sangalaki, kami bersiap menuju Pulau Kakaban. Ketika hendak naik boat, dan permukaan air laut masih sebatas betis, tiba-tiba ikan pari menyengat bawah mata kaki di atas tumit kaki kanan saya," ucap Menag Lukman menceritakan kronologi dirinya tersengat ikan pari.
Sengatan ikan pari tak hanya dialami oleh Menag Lukman.
Kasus serupa juga kerap dialami oleh penyelam.
Bahkan, seorang pemburu buaya yang terkenal di dunia, Steve Irwin, meninggal dunia pada 4 September 2016 karena tersengat ikan pari.
Lalu, apa alasan ikan pari menyengat? Padahal, beberapa ahli menyebut ikan pari tergolong hewan jinak. Rupanya sengatan yang dilakukan ikan pari adalah bentuk membela diri.
Baca: Ini Deretan Fakta Terkait Tuyul yang Digunakan Taksi Online
Dalam artikel yang diterbitkan How Stuff Works, ikan pari akan menyengat jika manusia secara tidak sengaja menginjak ikan pari. Secara otomatis, ikan pari akan menyerang dengan ekornya yang berbahaya. Umumnya yang diserang adalah pergelangan atau telapak kaki.
Sengatan ini dilakukan oleh semua ikan pari saat membela diri. Ikan bertulang rawan ini memiliki sengat berduri yang berada di tengah-tengah ekor atau dekat pangkal ekor.
Geriginya ini menghadap ke arah tubuh ikan.
Di dalamnya terdapat kelenjar racun di dasar tulang belakang dan selaput yang menutupi seluruh mekanisme penyengatan.