Saat dia terinjak, ikan pari akan mengangkat ekor panjangnya dan langsung menyengat apapun yang ada di depannya.
Ketika sengatan masuk ke tubuh manusia, hal ini akan membuat jaringan robek dan ujung-ujung ekornya yang runcing dan bergerigi akan meninggalkan luka.
Racun ikan pari sebenarnya tidak selalu fatal, tapi sangat menyakitkan.
Itu karena racunnya memiliki kandungan enzim 5-nukleotidase dan fosfodiesterase, juga serotonin neurotransmiter.
Serotonin ini yang menyebabkan otot polos berkontraksi parah sehinga terasa sangat menyakitkan. Sementara enzimnya menyebabkan jaringan dan sel mati.
Jika yang disengat ikan pari adalah bagian kaki, umumnya bisa disembuhkan.
Tekanan panas dapat memecah racun ikan pari dan membatasi jumlah kerusakan.
Tapi jika tidak langsung ditangani, bisa jadi harus diamputasi.
Sangat berbahaya jika racun masuk ke rongga perut, dada, atau hati seperti kejadian yang menimpa Irwin satu dekade lalu.
Sebab, saat racun mematikan jaringan dekat organ penting di area itu, maka bisa berakibat fatal.
Saat ikan pari menyengat, bagian yang paling merusak sebenarnya adalah durinya. Meski saat menyengat tidak mengeluarkan racun, tapi bila ekor mengenai area dada atau perut manusia, maka akan memicu kematian karena jaringan yang robek besar.
Untuk menghindari ikan pari atau hewan lain yang menyengat di dalam air, Anda bisa menyeret kaki saat berada di air. Dengan begitu kaki akan menyentuh badan hewan dan bukan menginjakkan.(GLORIA SETYVANI PUTRI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Mengenal Sengatan Ikan Pari yang Menimpa Menteri Lukman