TRIBUNNEWS.COM - 21 Maret 1913 Menjadi hari yang cukup bersejarah bagi rakyat Meksiko.
Tepat pada hari itulah, astronom terkemuka mereka lahir.
Tumbuh dan besar di Mexico City, Guillermo lahir di masa-masa revolusi Meksiko.
Ketika dirinya mulai tumbuh dewasa, Guillermo memutuskan untuk menempuh pendidikan filsafat di Universitas Meksiko.
Di kampus inilah, Guillermo justru mulai tertarik untuk mendalami seluk beluk alam semesta.
Hal ini bisa terlihat dengan mantapnya sosok Guillermo untuk beralih pada ilmu astronomi sejak menjadi asisten di Observatorio Astrofisico de Tanantzintla.
Karena pekerjaanya di observatorium tersebut, pada tahun yang sama dia kemudian bekerja di Harvard College Observatory mulai dari 1943-1944.
Pada tahun 1945, ia kembali ke Meksiko untuk bekerja kembali di Observatorio Astrofísico de Tonantzintla di mana dia bertanggung jawab dalam penggunaan alat baru mereka yakni Kamera yang ditemukan Benhard Schmidt dengan lensa 24-31 inci.
Melalui alat tersebut, Guillermo kemudian terlibat dalam studi terkait bintang yang baru bisa di-explore melalui alat tersebut.
Berbeda dari bintang yang sudah ia lihat sebelumnya, bintang ini berwana sangat merah dan juga sangat biru.
Pada tahun 1947 ia mulai bekerjasama dengan Observatorio de Tacubaya dari UNAM untuk penelitian tersebut.
Hasil observasinya mendeteksi adanya banyak planet nebula.
Planet Nebula sendiri adalah objek-objek yang menyerupai awan (nebula) di Pusat Galaksi.
Dalam observasinya Guillermo dibantu oleh Georgeo Herbig.
Penemuan kondensasi non bintang dalam awan berkepadatan tinggi di dekat daerah-daerah pembentukan bintang baru-baru ini pun disebut objek Herbig-Haro untuk menghargai jasa-jasa mereka.
Karena penemuan ini pula, Guillermo menjadi orang Meksiko pertama yang terpilih masuk ke dalam Royal Astronomical Society pada 1959.
Berkat kontribusinya, Google pun menghormati Guillermo Haro yang saat ini berulang tahun ke 105 dengan Google Doodle yang cukup unik.
Terima kasih Guillermo!
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)