TRIBUNNEWS.COM, SERPONG - Perguruan tinggi Universitas Esa Unggul telah memulai pembangunan Kampus International Esa Unggul seluas 10.000m2 di kawasan elite Gading Serpong.
Kampus tersebut mampu menampung sekitar 6000 mahasiswa dan dilengkapi fasilitas berteknologi tinggi.
Rektor Universitas Esa Unggul Arief Kusuma Among Praja mengatakan keberadaan Kampus International Esa Unggul di kawasan Serpong diharapkan memberikan alternatif bagi para calon mahasiswa yang ingin merasakan pengalaman berkuliah di luar negeri dengan harga yang terjangkau dan memiliki fasilitas lengkap dan berteknologi tinggi.
“Kami tak sekadar memberikan pengalaman berkuliah dengan suasana global, tetapi juga fasilitas pendukung di sekitar kampus yang akan mempermudah mahasiswa dalam mengenyam pendidikan,“ kata Arief dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Selasa (3/9/2019).
Arief menuturkan Kampus International Esa Unggul Gading Serpong ini diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia ( SDM) yang berdaya saing global.
Menurutnya kunci untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Tanpa SDM yang baik, bangsa ini akan sulit mengimbangi kemajuan teknologi.
Untuk mempersiapkan SDM yang mampu bersaing secara global, maka dibutuhkan pendidikan yang berkualitas.
“Selain itu fasilitas pendidikan yang baik juga menjadi faktor yang penting dalam mempersiapkan SDM yang unggul,” ujar dia.
Kampus International Esa Unggul akan didirikan di kawasan Gading Serpong yang berintegrasi dengan kawasan hunian, pusat perbelanjaan dan kawasan pendidikan lainnya.
Dengan investasi sebesar Rp2 triliun, termasuk pembangunan Kampus Internasional Esa Unggul, targetnya proyek mixed use ini akan rampung pada akhir tahun 2021.
Senada dengan Arief, Direktur Kampus Internasional Universitas Esa Unggul Fransiskus Adikara mengatakan pihaknya menyambut antusias pembangunan kampus ini.
Selain lebih luas dan lengkap, kampus ini merupakan manifestasi nyata dari visi dan misi Universitas Esa Unggul yaitu menjadi world class university.
“Dengan luas hingga 10.000 meter persegi dan fasilitas lengkap yang dilengkapi dengan teknologi tinggi, maka kampus ini akan menjadi pelopor Kampus hi-tech bertaraf internasional di Jabodetabek,” kata dia.
Frans menuturkan International Program Universitas Esa Unggul telah menyiapkan dua program, yaitu joint degree di mana mahasiswa dapat mengikuti kuliah dua tahun di Universitas Esa Unggul dan dua tahun di Tiongkok dan International Class.
Selain itu di kampus yang baru nanti, Kampus International akan menyediakan fasilitas pendidikan untuk Strata 1, Pascasarjana, Program Sertifikasi Profesional dan kelas karyawan.
Frans menyebutkan saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan Jiangsu Second Normal University (JSNU), Tiongkok untuk jurusan Communication and Visual Design, Nanjing XiaoZhuang University (NXU), untuk jurusan Informatics Engineering dan North China Electric Power University (NCEPU) untuk jurusan Industrial Engineering.
Universitas mitra yaitu Nanjing XiaoZhuang University (NXU) bahkan telah membuka kantor perwakilan di kampus Esa Unggul.
“Ini menunjukkan keseriusan kami dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi mahasiswa/i Esa Unggul International Program,” jelas Frans.
Selain itu, mahasiswa/i program internasional akan mendapat pembekalan bahasa, seperti kelas Bahasa Mandarin selama empat semester dan English Club.
Ketika lulus mahasiswa diharapkan dapat menguasai tiga bahasa dan dapat bersaing di mancanegara.
Selain dengan Tiongkok, Kampus Internasional Universitas Esa Unggul juga sedang mempersiapkan kerjasama dengan beberapa universitas dari negara lain.