“Setelah Anda didiagnosa sifilis, obat utamanya adalah Penisilin, kita harus bersyukur karena Penisilin masih sensitif terhadap bakteri,” sambung Anthony.
Ketika seorang ibu menderita sifilis, maka janin yang dikandungnya juga akan menderita penyakit tersebut. Kondisi ini disebut sefilis kongenital yang menyebabkan kematian janin atau kecacatan setelah janin dilahirkan.
Untuk mengetahui sifilis kogenital, Wresti menganjurkan untuk para ibu hamil untuk melakukan tes sifilis.
“Kemenkes sudah punya program untuk ibu-ibu hamil supaya dicek sifilis, dicek HIV, dan cek hepatitis, yang disebut program triple elimination” ujar Wresti.
Jika seseorang telah sembuh dari sifilis, bukan berarti dia menjadi kebal terhadap bakteri Treponema pallidum. Sebab, pasien tersebut masih berpeluang kembali menderita sifilis.
Pasien dengan gejala sifilis yang muncul kembali, memiliki peningkatan empat kali lipat mungkin gagal dalam pengobatan sebelumnya atau terinfeksi kembali, sehingga harus diberikan pengobatan yang lebih serius.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyakit Menular Seksual Sifilis, Kenali Tahapan dan Gejala Infeksinya"