TRIBUNNEWS.COM - Tawon Raksasa Asia atau yang lebih dikenal dengan Murder Hornet terlihat di Amerika Serikat untuk pertama kalinya pada awal Mei 2020, New York Times mengabarkan.
Kabar tersebut bukanlah kabar menyenangkan karena hewan itu dikenal mematikan.
Sengatannya pun sangat menyakitkan.
Menurut New York Times, di Jepang, Murder Hornet bisa membunuh lebih dari 50 orang per tahunnya.
Kemunculan Murder Hornet di AS semakin membuat warga khawatir, di samping virus corona yang juga belum mereda.
Baca: Studi Tunjukkan Vaksin BCG untuk Tuberkulosis Secara Signifikan Kurangi Tingkat Kematian Covid-19
Kini, foto penampakan Murder Hornet ini viral di media sosial Twitter.
Jika ukuran tawon pada umumnya hanya sekitar seruas kuku, maka Tawon Raksasa Asia bisa sampai seukuran telapak tangan orang dewasa.
Foto 4 ekor Tawon Raksasa Asia yang muat dalam telapak tangan orang dewasa dibagikan akun Twitter Don Waoo pada 4 Mei lalu.
Dilansir Snopes, foto itu benar adanya dan bukan rekayasa.
Foto yang ditampilkan di atas diambil pada tahun 2011 dan menunjukkan empat ratu lebah raksasa Asia yang mati di telapak tangan seorang wanita.
Baca: Studi di Irlandia Menunjukkan Vitamin D Bisa Tingkatkan Sistem Imun Tubuh untuk Cegah Virus Corona
Foto itu awalnya diposting ke akun Flickr Hymenoptera.
Ada sejumlah serangga lainnya di sana, termasuk tawon, lebah, dan semut.
Akun Flickr "Addicted2Hymenoptera" menulis dalam komentar bahwa semua serangga ini telah mati.
Ia memperoleh serangga-serangga itu dari situs web bernama Insect-Sale.
Murder Hornet yang ia dapatkan itu berukuran 40-45 milimeter.
Sebuah artikel dalam National Geographic tahun 2010 mendeskripsikan hewan ini sebagai "hewan yang kecil, tapi bisa menjadi mesin pembunuh yang efisien."
Tawon Raksasa Asia berukuran sekitar 5 cm dengan lebar sayap hingga 7,6 cm.
Meski ada seseorang yang meninggal dunia karena sengatan hewan ini, namun Murder Hornet hanyalah "mesin pembunuh" untuk kalangan lebah saja.
Baca: LAPAN: Asteroid Tak Akan Menabrak Bumi pada 8 Mei 2020, Berkecepatan 5,72 Km per Detik Dekati Bumi
Dalam situsnya, National Geographic menulis:
Lebah, spesies tawon lainnya, dan serangga yang lebih besar seperti belalang sentadu (praying mantis) bukanlah tandingan Murder Hornet.
Pasukan Murder Hornet sering memburu serangga-serangga kecil itu tanpa henti.
Manusia bukanlah mangsa Murder Hornet.
Tetapi mereka yang merasakan sengatannya merasakan rasa sakit yang menyiksa.
Baca: 5 FAKTA Asteroid yang Dekati Bumi 8 Mei: Berkecepatan 5,72 Km per Detik, Tak Akan Tabrak Bumi
Masato Ono, ahli entomologi di Universitas Tamagawa, dekat Tokyo, mengatakan rasanya disengat Murder Hornet "seperti paku panas menembus kaki."
Seseorang yang disengat oleh Murder Hornet dan tidak menerima perawatan yang tepat dapat meninggal dunia karena racun.
Rabun pada Murder Hornet cukup kuat untuk menghancurkan daging manusia.
Sekitar 40 orang meninggal setiap tahun setelah disengat oleh lebah raksasa, terutama akibat reaksi alergi terhadap racun.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)