News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Gerhana Bulan Penumbra, tapi Tak Bisa Dilihat Kasat Mata, Perlukah Menggelar Shalat Gerhana?

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Gerhana Bulan Penumbra - Ada Gerhana Bulan Penumbra, tapi Tak Bisa Dilihat Kasat Mata, Perlukah Menggelar Shalat Gerhana?

"Salat gerhana disunahkan ketika gerhana nampak, lantas jika tidak nampak, tidak ada alasan syar'i untuk melakukannya," ungkapnya.

Nashirudin mengungkapkan Gerhana Bulan Penumbra tidak dipahami oleh orang awam.

"Misalkan ada pengumuman 'mari salat gerhana', orang awam akan melihat langit tidak ada gerhana, karena memang tidak ada kenampakan gerhana, jadi tidak perlu," ujarnya.

Proses Gerhana Penumbra 6 Juni

Sementara itu, BMKG mengungkapkan Gerhana Bulan Penumbra akan mulai pada Sabtu dini hari pukul 00.45 WIB.

Waktu puncak Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada puku 02.25 WIB.

Adapun gerhana akan berakhir pada pukul 04.04 WIB.

Timeline proses gerhana bulan penumbra 6 Juni 2020 (BMKG)

Baca: Fenomena Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni, Bisakah Diamati di Indonesia? Begini Penjelasan LAPAN

Baca: Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra 6 Juni hingga Gerhana Matahari Cincin 21 Juni

Sementara itu BMKG mengungkapkan seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia.

Kemudian sebagian besar Australia bagian Barat, sebagian besar Afrika bagian Timur, dan Samudera Hindia.

Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Eropa, Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.

Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Asia bagian Timur, Samudera Pasifik bagian Barat, dan Australia bagian Timur.

Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Amerika dan Samudera Pasifik bagian Timur.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini