TRIBUNNEWS.COM - Nama bakteria Listeria monocytogenes belakangan ini menjadi bahan perbincangan masyarakat di Indonesia.
Hal tersebut buntut dari laporan Badan Obat dan Makanan AS (FDA) menyebut adanya jamur enoki yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Lembaga di bawah Pemerintahan Federal Amerika Serikat itu, menjelaskan jamur enoki terkontaminasi bakteri berasal dari perusahaan makanan Sun Hong Foods, Korea Selatan.
Diketahui bakteri Listeria monocytogenes menyebabkan penyakit berbahaya bernama Listeriosis.
Ahli Mikrobiologi dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dr Umi Fatmawati, S Pd, M Si membeberkan sejumlah fakta menarik terkait bakteri satu ini.
Umi menjelaskan bakteri Listeria monocytogenes pertama kali diisolasi pada tahun 1924 oleh peneliti bernama Murray.
Kala itu dirinya mengamati bakteri ini dari sampel darah kelinci.
Ketika itu, bakteri ini belum disebut Listeria monocytogenes, namun menggunakan penamaan Bacterium monocytogenes.
"Baru tahun 1940 diganti menjadi Listeria monocytogenes untuk menghormati penemu teknik aseptis pertama kali, Joseph Lister," kata Umi kepada Tribunnews, Jumat (26/6/2020).
Baca: Kronologi Kementan RI Terima Laporan Kontaminasi Bakteri Listeria dan Musnahkan 8 Ton Jamur Enoki
Alumnus S3 Mikrobiologi IPB ini melanjutkan penjelasannya.
Umi membeberkan Listeria monocytogenes memiliki bentuk batang yang dilengkapi flagel, sehingga membuatnya mampu berpindah tempat.
Selain itu, bakteri ini tergolong kepada bakteri gram positif.
"Kandungan peptidoglikan yang lebih tebal sehingga bentuk selnya lebih kaku dan stabil," imbuhnya.
Kriteria selanjutnya dari bakteri ini memiliki sifat fakultatif anaerob.