Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Rosatomflot, anak perusahaan Rosatom mengatakan galangan kapal Rusia Zvezda telah memulai pembangunan kapal pemecah es nuklir kelas pertama yang akan diberi nama 'Russia'.
"Ini akan menjadi kapal pemecah es paling kuat dalam sejarah pembuatan kapal global. Ini tidak memiliki analog di dunia dan proyek ini akan menjadi pelopor armada kapal pemecah es Rusia generasi baru," kata perusahaan itu.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (13/7/2020), pembangunan proyek 10510 baru ini pun telah mendapatkan lampu hijau pada April lalu, saat Zvezda dan Rosatomflot menandatangani kontrak untuk pembangunannya.
CEO Rosatomflot Mustafa Kashka mengatakan bahwa kapal pemecah es ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2027 mendatang.
"Pemecah es unik ini memiliki karakteristik luar biasa untuk beroperasi sepanjang tahun di Kutub Utara," kata Kashka.
Diciptakan pada tahun 2016, kapal pemecah es kelas Pemimpin ini mampu mengecilkan segala pemecah es bertenaga nuklir yang ada.
Termasuk diantaranya pemecah es Rusia 'Project 22220 Rusia' yang paling kuat dan sedang dibangun saat ini.
Kapal perdana dari proyek itu, Arktika, saat ini sedang menjalani uji coba terakhir dan diharapkan bisa bergabung dengan armada akhir di tahun ini.
Sementara dua kapal lainnya dari jenis ini, akan diluncurkan dalam dua tahun ke depan.
Baca: Rusia Terus Tambah Cadangan Emasnya
Arktika disebut mampu memecahkan es setebal tiga meter, sedangkan kapal pemecah es kelas Pemimpin yang tengah dibangun ini diharapkan mampu memotong lapisan es setebal 4,3 meter, serta berada di laut selama 8 bulan tanpa memasuki pelabuhan.
Baca: Turki Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Ini Reaksi AS, Rusia, Hamas hingga Yunani
Pemecah es yang baru ini menggunakan pembangkit listrik 120-MWatt, dua kali lipat dari yang digunakan Arktika dengan output 60-MWatt.
Dimensi kapal pemecah es kelas Pemimpin ini juga sangat mengesankan karena kapal akan memiliki panjang lebih dari 210 meter, luasnya nyaris seukuran dua kali lapangan sepak bola.
Sementara tingginya mencapai 47 meter, sama dengan bangunan tempat tinggal berlantai 13.
Nantinya, baik 'Arktika' maupun 'kapal kelas Pemimpin Russia' akan ditugaskan untuk memberi jalan bagi kapal yang lebih kecil melalui Rute Laut Utara Rusia.
Mereka akan mendampingi kapal pembawa bahan bakar fosil yang menuju ke Asia-Pasifik dari Arktik Rusia.
Rusia saat ini menjadi satu-satunya negara di dunia yang mengoperasikan armada besar kapal pemecah es nuklir.
Kapal semacam itu secara signifikan lebih besar dan lebih kuat jika dibandingkan dengan kapal lainnya yang ditenagai secara konvensional, sehingga mampu beroperasi di lapisan es Arktik yang tebal.
Mesin nuklir pun memungkinkan kapal ini untuk beroperasi secara otonom dalam jangka waktu lama, tanpa perlu sering mengisi bahan bakar.