Namun demikian, kecerlangannya juga semakin meredup sehingga tak begitu seterang beberapa waktu sebelumnya.
Komet Neowise memang dapat dilihat dengan mata telanjang, namun demikian di daerah yang memiliki polusi cahaya tinggi komet akan semakin sulit dilihat.
Menurut earthsky, menggunakan teropong atau alat bantu optik lainnya adalah suatu keharusan agar dapat melihat ekor Comet Neowise yang sangat indah.
Jika tidak memiliki binocular, maka bisa menggunakan kamera yang memiliki bukaan lebar, ISO yang tinggi serta menggunakan shutter speed yang lama.
Arahkan kamera pada objek yang dituju lalu coba di perbesaran atau pengaturan zoom yang berbeda, dan hasilnya akan mengungkapkan ekor komet yang bagus.
Berikut ini waktu terbaik untuk mengamati komet Neowise di Indonesia, seperti dilansir Lapan.go.id.
Untuk daerah DKI Jakarta dan sekitarnya pada 23 Juli waktu kenampakan komet ini pada pukul 18.52-19.40 dengan azimuth 318° – 314,9° (Barat Laut).
Untuk daerah Bandung, Sumedang Garut dan sekitarnya, waktu kenampakan pada pukul 18.38-19.34 WIB dengan azimuth 318,2° – 315° (Barat Laut).
Di Padang, Sumatera Barat waktu kenampakan komet ini pada pukul 19.17-20.30 WIB dengan azimuth 316,4° – 313,9° (Barat Laut).
Pasuruan, Jawa Timur pada pukul 18.17-19.10 WIB dengan azimuth 318,4° – 315,2° (Barat Laut).
Pontianak, Kalimantan Barat akan Nampak pada pukul 18.41-19.54 WIB dengan azimuth 316,3° – 314° (Barat Laut).
Di Parepare, Sulawesi Selatan pukul 18.54-19.57 WITA dengan azimuth 317,4° – 315,9° (Barat Laut).
Tomohon, Sulawesi Utara akan nampak pada pukul 18.41-19.56 WITA dengan azimuth 316° – 313,9° (Barat Laut).
Di Kupang, Nusa Tenggara Timur pukul 18.29-19.14 WITA dengan azimuth 319° – 315,9° (Barat Laut).