Bulan prunama perigee kali ini adalah seri pertama dari dua seri di tahun 2021.
Di mana seri berikutnya akan terjadi pada 26 Mei 2021 bertepatan dengan gerhana Bulan total yang dapat disaksikan juga di Indonesia.
Bulan purnama perige baru dapat diamati pada arah timur-menenggara setelah terbenam matahari hingga barat-barat daya keesokan harinya setelah terbit matahari.
Baca juga: 5 Fenomena Langit 1-15 April 2021, Mulai Konjungsi Bulan-Antares hingga Apoge Bulan
Baca juga: Dampak Siklon Seroja, Dua Pelabuhan di NTT Mengalami Kerusakan Parah
11. Perihelion Merkurius : 27 April
Perihelion secara umum adalah konfigurasi ketika planet berada di titik terdekat dari Matahari.
Hal ini disebabkan oleh orbit planet yang berbentuk elips dengan Matahari terletak di salah satu dari kedua titik fokus orbit tersebut.
Perihelion Merkurius ini terjadi setiap rata-rata 88 hari sekali atau dalam setahun terjadi empat kali.
12. Konjungsi Bulan-Antares: 28-29 April
Bulan akan mengalami konjungsi Bulan-Antares yang kedua di penghujung bulan April kali ini.
Puncak konjungsi Bulan-Antares terjadi pada 29 April 2021 pukul 13.07 WIB/ 14.07 WITA/ 15.07 WIT.
Akan tetapi, fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak 28 April 2021 pukul 20.00 waktu setempat dari arah timur-tenggara hingga keesokan paginya ketika fajar bahari berakhir dari arah barat-barat daya.
Berita lainnya terkait Fenomena Langit
(Tribunnews.com/Yurika)