News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

AstraZeneca dan J&J Gunakan Teknologi Vaksin yang Sama, Ada Hubungannya dengan Penggumpalan Darah?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson. Sama-sama terdapat kasus penggumpalan darah, vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan Johnson & Johnson / Janssen rupanya menggunakan teknologi yang sama. Inikah penyebabnya?

Adenovirus juga dapat disimpan pada suhu lemari es biasa, berlawanan dengan suhu beku yang diperlukan untuk mengawetkan vaksin mRNA untuk waktu yang lama.

Baca juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Bermasalah, Eropa Temukan Kasus Pembekuan Darah

Baca juga: Mengenal Vaksin Covid-19 AstraZeneca, dari Kandungan hingga Efek Samping

Serupa tapi Tak Sama

Saat ini, empat vaksin Covid-19 menggunakan vektor adenoviral: AstraZeneca, Janssen / Johnson & Johnson, CanSino Biologicals, dan Sputnik V.

Ada banyak adenovirus di luar sana yang digunakan sebagai titik awal untuk membuat vektor adenoviral yang berbeda.

Meskipun vektor-vektor itu dapat memiliki beberapa karakteristik yang sama, mereka juga dapat sangat berbeda secara biologis.

Adenovirus yang berbeda menggunakan titik akses yang berbeda, yang dikenal sebagai reseptor, untuk masuk ke dalam sel kita.

Hal ini dapat menghasilkan ukuran dan jenis respons imun yang sangat berbeda.

Selain itu, adenovirus yang digunakan dalam vaksin Sputnik V dan CanSino, yang disebut "rAd5", yang tidak terlalu baik dalam menyalakan alarm dalam sistem kekebalan kita, sementara vektor adenoviral lainnya lebih baik.

Vaksin yang berbeda juga memberikan set instruksi yang sedikit berbeda untuk spike protein.

Vaksin J&J, yang disebut "rAd26", menginstruksikan sel kita untuk membuat spike protein yang terkunci ke dalam bentuk tertentu, untuk membantu sistem kekebalan kita mengenalinya, dan dikirim ke permukaan sel.

Vaksin AstraZeneca, yang disebut "chAdOx01", menginstruksikan sel untuk membuat spike protein yang tidak terkunci di tempatnya dan dapat disekresikan dari sel.

Mengingat perbedaan ini, jika satu vaksin adenoviral dikaitkan dengan efek tertentu di tubuh kita, misalnya pembekuan darah, bukan berarti semua vaksin dalam keluarga ini akan memiliki efek yang sama.

Tapi regulator masih harus menyelidiki.

Kasus Pembekuan Darah yang Masih Menjadi Misteri

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini