News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Benzene? Berikut Pengertian, Kegunaan dan Turunannya

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Simak pengertian, kegunaan dan turunan benzene.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian, kegunaan dan turunan benzene.

Benzene terbentuk dari proses alam dan aktivitas manusia.

Salah satu proses alam terbentuknya benzene adalah dari penyulingan bertingkat batu bara atau dari minyak bumi.

Berdasarkan perbandingan massa atom-atom penyusunnya serta massa molekul relatifnya, benzene mempunyai rumus molekul C6H6.

Lantas, apa itu benzene?

Dikutip dari britannica.com, benzene adalah cairan tidak berwarna dengan bau khas yang sering digunakan dalam produksi polistirena.

Baca juga: Pertamina Ungkap Kebakaran Tangki Benzene di Area Kilang Cilacap Terjadi Saat Hujan Deras dan Petir

Bahan ini sangat beracun dan dikenal sebagai karsinogen.

Sementara menurut Centers for Disease Contrl and Prevention, benzene adalah bahan kimia yang tidak berwarna, memiliki bau manis dan sangat mudah terbakar.

Benzene dapat menguap ke udara dengan sangat cepat.

Uapnya lebih berat daripada udara dan bisa tenggelam ke daerah dataran rendah.

Beberapa industri menggunakan benzene untuk membuat bahan kimia lain yang digunakan untuk membuat plastik, resin, dan nilon dan serat sintetis.

Benzene juga digunakan untuk membuat beberapa jenis pelumas, karet, pewarna, deterjen, obat-obatan, dan pestisida.

Ada beberapa kemungkinan seseorang dapat terkena paparan benzene, di antaranya:

- Udara luar ruangan mengandung kadar benzene yang rendah adalah dari asap tembakau, pompa bensin, knalpot kendaraan bermotor, dan emisi industri.

- Udara dalam ruangan umumnya mengandung kadar benzene yang lebih tinggi daripada udara di luar ruangan.

Benzene di udara dalam ruangan berasal dari produk yang mengandung benzene seperti lem, cat, lilin furnitur, dan deterjen.

- Udara di sekitar lokasi limbah berbahaya atau pom bensin dapat mengandung kadar benzene yang lebih tinggi daripada di area lain.

- Kebocoran benzene dari tangki penyimpanan bawah tanah atau dari lokasi limbah berbahaya yang mengandung benzene dapat mencemari air sumur.

- Orang yang bekerja di industri yang membuat atau menggunakan benzene dapat terpapar pada tingkat tertinggi.

- Sumber utama paparan benzene adalah asap tembakau.

Tanda dan Gejala Langsung Paparan Benzene

Orang yang menghirup benzene tingkat tinggi dapat mengalami tanda dan gejala berikut:

  • Kantuk
  • Pusing
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sakit kepala
  • Tremor
  • Kebingungan
  • Ketidaksadaran
  • Kematian (pada tingkat yang sangat tinggi)

Makan makanan atau minuman yang mengandung benzene tingkat tinggi dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Muntah
  • Iritasi perut
  • Pusing
  • Kantuk
  • Kejang
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Kematian (pada tingkat yang sangat tinggi)

Jika seseorang muntah karena menelan makanan atau minuman yang mengandung benzene, muntahan tersebut dapat terhisap ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan dan batuk.

Paparan langsung pada mata, kulit, atau paru-paru terhadap benzene dapat menyebabkan cedera jaringan dan iritasi.

Turunan Benzene

Sifat yang dimiliki senyawa turunan benzene sangat beragam bergantung pada jenis substituennya.

Sifat-sifat khas ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.

Senyawa benzene dan turunannya banyak digunakan di bidang kesehatan, industri, pertanian, dan sebagai bahan peledak.

Berikut ini beberapa senyawa benzene dan turunannya, dikutip dari kemdikbud.go.id:

1. Aspirin

Aspirin atau asam asetilsalisilat memiliki sifat analgesik, antipiretik, antiradang, dan antikoagulan.

Karena sifat-sifat itulah aspirin biasanya digunakan sebagai obat sakit gigi dan obat sakit kepala.

Senyawa ini memiliki titik didih 140 °C dan titik leleh 136 °C.

Mengkonsumsi aspirin secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.

Di antaranya gangguan pencernaan pada lambung, seperti sakit maag dan pendarahan lambung.

2. Anilina

Anilina memiliki rumus kimia C6H5NH2 dan biasa dikenal dengan nama fenilamina atau aminobenzene.

Senyawa turunan benzene ini mengandung gugus amina.

Anilina memiliki wujud cair pada suhu kamar dan tidak berwarna (colorless).

Titik didihnya 184 °C, sedangkan titik lelehnya –6 °C.

Senyawa anilina mudah menguap dan menimbulkan bau tak sedap, seperti ikan yang membusuk.

Dilihat dari sifat kimianya, anilina tergolong basa lemah.

Anilina dapat bereaksi dengan asam kuat menghasilkan garam yang mengandung ion anilinium (C6H5–NH3+).

3. Klorobenzene

Klorobenzene adalah senyawa turunan benzene dengan rumus kimia C6H5Cl.

Senyawa ini memiliki warna bening (colorless) dan mudah terbakar.

Klorobenzene dapat diperoleh dengan cara mereaksikan fenol dan fosfor pentaklorida.

Klorobenzene tidak larut di dalam air serta memiliki titik leleh –45 °C dan titik didih 131 °C.

Klorobenzene banyak digunakan dalam pembuatan pestisida, seperti DDT yang penggunaannya telah dilarang di seluruh dunia.

Senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan fenol.

4. Asam benzoat

Asam benzoat adalah senyawa turunan benzene dengan rumus kimia C6H6CO2.

Senyawa ini memiliki sifat fisis di antaranya titik leleh 122 °C (252 °F) dan titik didih 249 °C (480 °F).

Penggunaan utama dari asam benzoat adalah sebagai pengawet makanan.

5. Nitro benzene

Nitro benzene memiliki rumus kimia C6H5NO2.

Turunan benzene ini dikenal juga dengan nama nitrobenzol atau minyak mirbane.

Nitrobenzene memiliki aroma almond, namun bersifat racun.

Kelarutan nitro benzene dalam air sekitar 0,19 g/100 mL pada 20 °C, titik lelehnya 5,85 °C, sedangkan titik didihnya 210,9 °C.

Nitrobenzene dapat digunakan sebagai pelarut dan bahan baku pembuatan anilina serta digunakan juga dalam produk semir dan senyawa insulator.

6. Parasetamol

Parasetamol atau asetaminofen merupakan zat analgesik dan antipiretik yang paling populer.

Parasetamol sering digunakan untuk mengobati pusing dan sakit kepala.

Sifat dari parasetamol antara lain titik leleh 169 °C, kelarutan dalam air 1,4 g/100 mL (20 °C), serta larut di dalam etanol.

7. Fenol

Fenol dikenal juga dengan nama asam karbolat.

Turunan benzene ini merupakan padatan kristalin yang tidak berwarna.

Rumus kimianya adalah C6H5OH.

Baca juga: Pengertian Zat Campuran Homogen, Heterogen, Suspensi, dan Koloid, Beserta Contohnya

Dari nama dan rumus kimianya, dapat diduga bahwa senyawa fenol mengandung gugus hidroksil (–OH) yang terikat pada cincin benzene.

Sifat-sifat fenol di antaranya, kelarutannya di dalam air 9,8 g/100 mL, titik leleh 40,5 °C, dan titik didih 181,7 °C.

8. Asam Salisilat

Asam salisilat merupakan turunan benzene yang tergolong asam karboksilat sehingga asam salisilat memiliki gugus karboksil (–COOH).

Adanya gugus ini menyebabkan asam salisilat dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester.

Misalnya, reaksi asam salisilat dengan metanol akan menghasilkan metil salisilat.

Asam salisilat bersifat racun jika digunakan dalam jumlah besar, tetapi dalam jumlah sedikit asam salisilat digunakan sebagai pengawet makanan dan antiseptik pada pasta gigi.

Perhatikan struktur molekul asam salisilat berikut.

9. TNT (Trinitrotoluena)

TNT (Trinitrotoluene) merupakan senyawa turunan benzene yang bersifat mudah meledak. Senyawa TNT diperoleh melalui reaksi nitrasi toluena.

TNT digunakan sebagai bahan peledak untuk kepentingan militer dan pertambangan.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini