Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prediksi melintasnya asteroid ke bumi yang dikeluarkan National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau Badan Antariksa Amerika Serikat membuat heboh sejumlah astronom.
Bahkan, NASA memperingatkan jika Asteroid besar itu berukuran sebesar stadion itu akan mendekati atmosfer Bumi pada 24 Juli besok. Asteroid raksasa itu disebut diperkirakan bergerak dahsyat dengan kecepatan lebih dari delapan kilometer per detik atau sekitar 17.900 mph.
Baca juga: NASA Rencanakan Misi di Luar Nalar, Ingin Tabrakan Pesawat demi Cegah Asteroid Jatuh ke Bumi
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) turut menyorot fenomena asteroid yang disebut 2008 GO20 itu.
"Laporan NASA terkait asteroid tersebut juga kita kaji. LAPAN memperkirakan asteroid itu tak sampai melewati atmosfer bumi. Sebab, sampai saat ini tidak ada prakiraan asteroid besar yang akan jatuh di bumi dalam kurun waktu 100 tahun ke depan," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaludin saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: NASA: Asteroid 2001 FO32 akan Lewati Bumi pada 21 Maret 2021
Terkait adanya potensi cuaca ekstrem yang disebabkan efek jatuhnya asteroid itu, Thomas menjelaskan bahwa tak ada pengaruh dari jatuhnya benda luar angkasa itu.
Ia mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem yang diprediksi melanda Indonesia selama tiga hari ke depan lebih disebabkan pada dinamika atmosfer dan distribusi panas di bumi.
"Jadi tak ada kaitannya dengan narasi cuaca ekstrem disebabkan oleh asteroid tersebut. Cuaca ekstrem yang melanda Indonesia sesuai imbauan BMKG disebabkan oleh dinamika atmosfer yang disebabkan adanya aktivitas variasi distribusi panas di lautan dan daratan," pungkas Thomas.
Seperti diketahui, heboh asteroid jatuh ke bumi saat ini masih diperbincangkan banyak astronom. NASA memperkirakan asteroid itu akan terbang dengan aman melalui orbit Bumi pada hari Sabtu dan akan terbang pada jarak 28.70.847.607 km.