News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus di Langit Indonesia, Ini Waktu dan Cara Menyaksikannya

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hujan meteor- Puncak Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus 2021. Ini waktu dan cara melihatnya.

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena langit Hujan Meteor Perseid akan menghiasi langit Indonesia.

Hujan Meteor Perseid ini dapat disaksikan secara langsung.

Fenomena ini akan terlihat pada tanggal 12 sampai 13 Agustus 2021.

Dikutip dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Hujan Meteor Perseid aktif sejak 17 Juli hingga 14 Agustus 2021.

Sementara, Puncak Hujan Meteor Perseid akan terjadi pada tanggal 12 sampai 13 Agustus 2021.

Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor, yang terletak di konstelasi Perseus.

Baca juga: Fenomena Langit Pekan Ini: Puncak Hujan Meteor Perseid 12 hingga 13 Agustus 2021

Baca juga: Fenomena Astronomis Bulan Agustus 2021: Puncak Hujan Metor Perseid hingga Fase Bulan Purnama

Hujan Meteor Perseid berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle.

Lantas, bagaimana cara menyaksikan Hujan Meteor Perseid?

Dijelaskan oleh LAPAN, Hujan Meteor Perseid dapat disaksikan dari arah Utara-Barat Laut hingga Utara.

Waktu terbaik untuk menyaksikan Hujan Meteor Perseid adalah mulai tengah malam waktu setempat hingga 20 menit sebelum matahari terbit.

Intensitas maksimum Hujan Meteor Perseid untuk Indonesia mencapai 212.400 kilometer per jam.

Adapun Hujan Meteor Perseid tidak terganggu oleh bulan fase sabit awal berumur empat hari.

Hal tersebut dikarenakan bulan sudah terbenam sebelum tengah malam.

Fenomena Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus 2021. (LAPAN)

Fenomana Langit Agustus 2021

1. Fase Bulan Perbani Awal - 15 Agustus

Fase perbani awal adalah salah satu fase bulan ketika konfigurasi antara matahari, bumi dan bulan membentuk sudut siku-siku (90 derajat) dan terjadi sebelum fase bulan purnama.

2. Konjungsi Bulan-Antares dan Perige Bulan (17 Agustus)

Konjungsi Bulan-Antares dan Perige Bulan terjadi tepat di hari Kemerdekaan Indonesia.

Puncaknya terjadi pada pukul 01.34 WIB/02.34 WITA/03.34 WIT dengan sudut pisah 4,5 derajat.

3. Puncak Hujan Meteor Kappa Cygnid (17-18 Agustus)

Hujan Meteor Kappa Cygnid aktif sejak 3-25 Agustus 2021.

Kemudian, puncaknya terjadi pada tanggal 18 Agustus 2021 pukul 07.00 WIB/08.00 WITA/09.00 WIT.

4. Konjungsi Merkurius-Mars (19 Agustus)

Puncak Konjungsi Merkurius-Mars terjadi pada pukul 10.17 WIB/11.17 WITA/12.17 WIT dengan sudut pisah 0,07 derajat.

5. Konjungsi Tripel Bulan-Saturnus-Jupiter (19-23 Agustus)

Fenomena ini berlangsung selama lima hari sejak 19 hingga 23 Agustus 2021 mendatang.

6. Oposisi Jupiter (20 Agustus)

Oposisi Jupiter adalah waktu ketika Jupiter, Bumi dan Matahari berada pada satu garis lurus.

7. Fase Bulan Purnama (22 Agustus)

Fase Bulan Purnama disebut juga fase oposisi solar bulan.

Fenomena tersebut adalah konfigurasi ketika bulan terletak membelakangi matahari dan segaris dengan bumi dan matahari.

8. Apoge Bulan di Simpul Menarik, Fase Bulan Perbani Akhir dan Konjungsi Bulan-Pleaides (30 Agustus)

Fase perbani akhir adalah salah satu fase bulan ketika konfigurasi antara matahari, bumi dan bulan membentuk sudut siku-siku (90 derajat) dan terjadi setelah fase bulan purnama.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini