TRIBUNNEWS.COM - BMKG mengumumkan fenomena hari tanpa bayangan pada Sabtu (4/9/2021) lalu.
Dalam press release tersebut, BMKG menjelaskan tentang fenomena kulminasi utama di Indonesia.
Dikutip dari laman resmi bmkg.go.id, kulminasi adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Kulminasi utama tersebut disebut pula sebagai hari tanpa bayangan.
Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun dan rentang waktunya tidak jauh dari saat matahari berada di khatulistiwa.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Hari Tanpa Bayangan? Berikut Pengertian dan Cara Melihatnya
Baca juga: Indonesia akan Alami Hari Tanpa Bayangan 6 September 2021, Begini Cara Melihatnya
Dikutip dari lapan.go.id, hari tanpa bayangan yang kedua akan terjadi antara tanggal 6 September hingga 21 Oktober mendatang.
Dari jadwal yang dirilis LAPAN, pada hari ini, 6 September 2021, hari tanpa bayangan terjadi di Kota Sabang.
Berikut cara menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan dikutip dari edukasi.sains.lapan.go.id :
1. Siapkan benda tegak seperti tongkat, spidol, botol, atau benda lain yang dapat berdiri tegak;
2. Letakkan benda tersebut di permukaan yang rata, di bawah sinar matahari;
3. Amati bayangan benda tersebut sesuai waktu yang telah ditentukan akan datangnya fenomena hari tanpa bayangan;
4. Anda dapat mengabadikan fenomena ini dengan menggunakan kamera.
Mengapa Fenomena Ini Terjadi
Masih dikutip dari bmkg.go.id, fenomena ini terjadi karena bidang ekuator atau bidang rotasi bumi tidak dapat berimpit dengan bidang revolusi bumi.
Hal itu menyebakan posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun.
Perubahan posisi tersebut antara 23,5 derajat LU hingga 23,5 derajat LS.
Fenomena perubahan posisi matahari tersebut disebut juga gerak semu harian matahari.
Seperti yang telah disebut di atas, fenomena in terjadi dua kali dalam setahun.
Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2021 pukul 16.37 WIB dan 23 September 2021 pukul 02.21 WIB.
Posisi kedua, matahari berada di titik balik utara pada 21 Juni 2021 pukul 10.32 WIB dan 21 Desember 2021 pukul 22.59 WIB.
Berikut jadwal dan lokasi fenomena hari tanpa bayangan pada September 2021:
Sumatera
- Sabang (6 September 2021)
- Banda Aceh (7 September 2021)
- Medan (13 September 2021)
- Tanjungpinang (20 September 2021)
- Pekanbaru (21 September 2021)
- Padang (25 September 2021)
- Jambi (27 September 2021)
- Pangkalpinang (28 September 2021)
- Palembang (30 September 2021)
Kalimantan
- Nunukan (12 September 2021)
- Tarakan (14 September 2021)
- Tanjungselor (15 September 2021)
- Pontianak (23 September 2021)
- Samarinda (24 September 2021)
- Balikpapan (26 September 2021)
- Palangkaraya (28 September 2021)
Sulawesi
- Miangas (8 September 2021)
- Melonguane (12 September 2021)
- Tahuna (13 September 2021)
- Manado (19 September 2021)
- Toli-toli (20 September 2021)
- Gorontalo (21 September 2021)
- Palu (25 September 2021)
Maluku dan Papua
- Sofifi (21 September 2021)
- Sorong (25 September 2021)
- Manokwari ( 25 September 2021)
- Biak (26 September 2021)
- Jayapura (29 September 2021)
Hari tanpa bayangan akan terjadi di 34 ibukota provinsi di seluruh Indonesia.
Adapun jadwal dan waktu fenomena tersebut terjadi dapat Anda unduh secara lengkap dalam laman resmi Lapan.go.id.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait Fenomena Hari Tanpa Bayangan