TRIBUNNEWS.COM - Fenomena langit malam September 2021 adalah fenomena alam yang jarang terjadi.
Ada hujan meteor yang bersamaan melewati Bumi, sehingga terlihat seperti hujan cahaya.
Dikutip dari kompas.com, fenomena ini adalah hujan meter Perseid yang terjadi akibat terciptanya garis hubung antara Bulan dan Merkurius yang berada di titik tertinggi saat senja.
Waktu yang paling tepat untuk melihat fenomena hujan meteor Perseid adalah saat dini hari ketika langit berada di posisi paling gelap.
Hujan meteor Perseid aman untuk dilihat manusia dari Bumi.
Meteor akan terbakar seluruhnya sebelum akhirnya mencapai Bumi.
Ada dua fenomena langit September yang dapat disaksikan.
Berikut informasinya:
Periode Terjadinya Hujan Meteor Perseid September 2021
Masih dikutip dari sumber yang sama, hujan meteor Perseid terjadi mulai 5 September hingga 21 September 2021 mendatang.
Intensitas meteor maksimum terjadi pada 9 September 2021 pukul 18.00 WIB, 19.00 Wita, 20.00 WIT.
"Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak pukul 22.00 waktu setempat hingga 20 menit sebelum terbit Matahari keesokan harinya," kata Andi, seorang peneliti di Pusat Riset Sains Antariksa BRIN.
"Meteor Perseid datang dari arah Timur Laut hingga Utara-Barat Laut," lanjutnya.
Menurut pengamatan Andi, intensitas maksimum hujan meteor tersebut adalah 2 meteor per jam.
Hal ini dikarenakan titik radian tertinggi Indonesia berada di 24-25 derajat.
Sementara itu, kelajuan hujan meteor ini mencapai 230.400 km/jam.
"Hujan meteor ini dapat disaksikan menggunakan mata biasa selama cuaca cerah, langit bersih, bebas polusi cahaya dan penghalang yang menghalangi medan pandang," kata dia.
Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Simak Daftar Wilayah dan Cara Menyaksikannya
Baca juga: Fenomena Langit September 2021, Ada Konjungsi Bulan-Venus hingga Fase Bulan Purnama
Fenomena Melihat Merkurius di Langit Saat Senja
Selain fenomena hujan meteor Perseid, ada juga fenomena penampakan Merkurius yang dapat dilihat langsung pada malam hari.
Merkurius berada di titik tertinggi sejak Agustus 2021.
Planet ini dapat dilihat saat senja.
Hal ini ditandai dengan konjungsi superior Merkurius yakni ketika
Fenomena Merkurius di saat senja ini berlangsung hingga Oktober 2021.
Akhir dari fenomena ini disebabkan oleh titik hubung inferior Merkurius yang berada di depan Matahari.
"Penampakan Merkurius ketika senja ini akan mencapai titik tertinggi selama tiga hari sejak tanggal 9-11 September 2021 untuk seluruh wilayah Indonesia," ujar Andi.
Merkurius dapat dilihat dengan mata telanjang dari arah barat sejak 20 menit setelah matahari terbenam.
Fenomena ini dapat dinikmati selama 75 menit setelah terbenamnya matahari.
"Fenomena ini terjadi sebelum Merkurius mencapai elongasi timur maksimum, yakni ketika posisi Merkurius berada paling timur jika ditinjau dari sumbu Z bidang ekliptika," ucap dia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Fenomena Langit September