TRIBUNNEWS.COM - Gerhana bulan adalah suatu fenomena alam yang diakibatkan oleh bumi yang terletak dalam satu garis lurus di antara bulan dan matahari.
Bisa dikatakan juga, gerhana bulan terjadi ketika bulan sedang dalam fase purnama dan melewati bayangan bumi.
Dalam keadaan seperti ini, bulan terlihat seolah-olah menghilang karena gelap dan tidak memantulkan cahaya ke bumi.
Dikutip dari sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, peristiwa tersebut disebabkan oleh matahari yang tidak bisa memancarkan sinar ke bulan akibat terhalang oleh bumi.
Gerhana bulan tidak berbahaya bagi kesehatan mata, sehingga bisa dilihat secara langsung dengan mata telanjang.
Baca juga: Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021: Ini Fase Terjadinya dan Daftar Wilayah yang Bisa Melihat
Jenis-jenis gerhana bulan
Berikut jenis-jenis gerhana bulan, dikutip dari ditpsd.kemdikbud.go.id dan sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id:
1. Gerhana bulan total
Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi, dan bulan berada tepat di satu garis yang sama.
Posisi bulan yang tepat berada di daerah umbra, menunjukkan sedang dalam keadaan gerhana total/penuh.
Dalam kondisi ini, bulan tidak terlihat gelap sepenuhnya, masih terlihat samar-samar gelap kemerahan karena sinar matahari masih ada yang terpantul ke bulan melalui atmosfer bumi.
Saat gerhana bulan total, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, maupun coklat.
Hal ini disebabkan oleh spektrum warna yang dibelokkan atmosfer yang mayoritas berwarna merah.
Peristiwa gerhana bulan total, pernah terjadi pada tanggal 3 Maret 2007 dan 17 Agustus 2007.
2. Gerhana bulan sebagian
Gerhana bulan sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial.
Gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
Gerhana bulan separuh ini masih bisa dengan mudah dilihat dengan mata telanjang.
Peristiwa ini tidak membahayakan mata, walaupun dilihat dengan mata tanpa alat bantu apapun.
Namun, gerhana bulan lebih bisa dinikmati keindahannya apabila dilihat dengan menggunakan alat bantu binokuler atau “keker” atau teleskop untuk bisa melihat lebih dekat dan membedakan batas bagian yang gelap dan terang di permukaan bulan.
Peristiwa gerhana bulan sebagian terjadi pada tahun 2006 dan 2008, yaitu pada tanggal 7 – 8 September 2006 dan tepat pada Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2008.
3. Gerhana bulan penumbra
Gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra.
Bulan tidak mengalami perubahan bentuk seperti halnya gerhana bulan total atau sebagian.
Bulan hanya mengalami perubahan kecerahan saja.
Oleh karena itu, biasanya kondisi gerhana seperti ini sulit dilihat dan diamati dengan mata telanjang, karena penampakannya yang sangat halus.
Peristiwa gerhana bulan penumbra ini terjadi pada tahun 2002 dan pada tanggal 9 Februari 2009.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Gerhana Bulan