TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menginformasikan fenomena astronomis yang akan terjadi pada bulan Desember 2021.
Mengutip edukasi.sains.lapan.go.id, ada beberapa fenomena astronomis di pekan pertama dan pekan kedua Desember 2021.
Mulai dari Konjungsi Tripel Venus-Saturnus-Jupiter hingga Puncak Hujan Meteor Geminid.
Baca juga: Fenomena Astronomis Nadir Kabah Bukti Bumi Berbentuk Bulat, Inilah Hukum Islam Menghadap Kiblat
Fenomena Astronomis Bulan Desember 2021
Pekan Pertama
1-4 Desember: Konjungsi Tripel Venus-Saturnus-Jupiter
Fenomena ini dapat disaksikan sejak awal senja bahari (25 menit setelah terbenam Matahari) selama 2,5 jam dari arah Barat Daya.
Venus akan terbenam terlebih dahulu sebelum disusul Saturnus satu jam kemudian, dan Jupiter terbenam paling terakhir pada pukul 23.00 waktu setempat.
Fenomena ini akan terjadi kembali pada 1 September-14 Oktober 2101, 25-31 Agustus 2180, dan 27 April-4 Mei 2260.
3 Desember: Okultasi Mars oleh Bulan
Ini adalah fenomena astronomis ketika Mars melintas di belakang Bulan sehingga tampak tertutupi oleh Bulan.
Fenomena ini hanya dapat disaksikan di Rusia bagian timur, Tiongkok bagian Timur, Korea Utara, Korea Selatan, Mikronesia, Kep. Marshall, Nauru, Kribati, Mariana Utara, dan Kep. Hawaii.
Okultasi Mars oleh Bulan berikutnya akan terjadi pada 31 Desember 2021.
3 Desember: Konjungsi Bulan-Mars
Puncak konjungsi Bulan-Mars terjadi pada 3 Desember pukul 07.28 WIB/ 08.38 WITA/ 09.38 WIT.
4 Desember: Gerhana Matahari Total di Antartika
Sejak pukul 07.03-08.04 Universal Time, wilayah Antartika yang terkena umbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari Total dengan durasi totalitas antara 90-116 detik.
Gerhana Matahari Total kali ini merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152.
Gerhana Matahari Total di Antartika akan tejadi kembali pada 15 Desember 2039 dan 26 Desember 2057.
4 Desember: Super New Moon (Bulan Baru Super)
Bulan Baru Super adalah fase Bulan Baru yang waktu kejadiannya berdekatan dengan saat Perige Bulan.
Bulan Baru kali ini terjadi pada pukul 14.43.03 WIB.
Sedangkan Perige Bulan terjadi dua jam setelahnya yakni pada pukul 16.57.44 WIB.
Bulan Baru Super akan terjadi kembali pada 21 Januari 2023, 10 Maret 2024, dan 27 April 2025.
5-10 Desember: Konjungsi Kuartet Bulan-Venus-Saturnus-Jupiter
Fenomena ini dapat disaksikan dari arah Barat Daya sejak awal senja bahari hingga keempat benda langit ini terbenam.
Fenomena ini akan terjadi kembali pada 14-17 Januari 2102, 14-18 September 2180, dan 5-9 Mei 2260.
6-7 Desember: Puncak Hujan Meteor Phoenicid
Phoenicid adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di konstelasi Phoenix dekat bintang Alfa Eridani konstelasi Eridanus.
Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu Komet 289P/Blanpain yang mengorbit Matahari selama 5,18 tahun.
7-8 Desember: Puncak Hujan Meteor Puppid-Velid
Puppid-Velid adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di dekat bintang Gamma Velorum (Regor) konstelasi Vela yang berbatasan juga dengan konstelasi Puppis.
Pekan Kedua
9-10 Desember: Puncak Hujan Meteor Monocerotid
Monocerotid adalah hujan meteor minor yang titik radiannya berada di dekat konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini.
10-11 Desember: Puncak Hujan Meteor Chi-Orionid
Chi-Orionid adalah hujan meteor minor yang titik radiannya berada di dekat bintang Chi-Orionis konstelasi Orion.
11 Desember: Fase Bulan Perbani Awal
Fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan dan terjadi sebelum fase Bulan Purnama.
12 Desember: Komet C/2021 A1 (Leonard) Melintas Dekat Bumi
12-13 Desember: Puncak Hujan Meteor Sigma - Hydrid
14-15 Desember: Puncak Hujan Meteor Geminid
Nantikan ulasan fenomena astronomis Desember pekan ketiga dan keempat.
(Tribunnews.com/Widya)