TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Penerbangan dan Antarika Nasional (LAPAN) menyampaikan, salah satu fenomena astronomis yang akan terjadi pada pekan ini adalah Solstis Desember.
Fenomena solstis Desember akan terjadi pada Selasa (21/12/2021), besok.
Lantas apa itu sebenarnya Solstis Desember? Dan apa dampaknya terhadap wilayah di Indonesia?
Solstis merupakan istilah untuk titik balik matahari dan merupakan fenomena astronomi biasa yang setiap tahun terjadi.
Fenomena ini terjadi tak lepas dari adanya gerak semu tahunan matahati sebagai akibat revolusi bumi dan kemiringan sumbu rotasi bumi.
Terdapat dua solstis dalam setahun, yakni terjadi pada Juni yang biasa disebut Solstis Juni serta Solstis Desember saat terjadi di bulan Desember.
Baca juga: Fenomena Astronomis Desember 2021 Pekan Ketiga: Konjungsi Bulan-Pleiades hingga Pollux
Baca juga: Fenomena Astronomis Pekan Keempat Desember 2021: Hujan Meteor Ursid hingga Fase Bulan Perbani Akhir
Solstis Desember adalah posisi ketika matahari berada paling selatan terhadap ekuator langit jika diamati oleh pengamat di permukaan bumi.
Sedangkan, jika diamati dari sembarang titik di luar angkasa, belahan bumi bagian selatan akan terlihat mendekat ke arah matahari.
Menurut Lapan, orang yang berada di garis balik selatan atau Tropic of Capricorn, yakno 24 derajat Lintang Selatan, akan melihat matahari tepat berada di atas kepala ketika siang tengah hari.
Dampak dari fenomena ini, orang yang berada di belahan bumi bagian utara, akan merasakan malam yang lebih panjang dibandingkan hari-hari lainnya.
Bahkan, wilayah di bagian kutub utara tidak akan melihat matahari terbit ketika Solstis Desember.
Sebaliknya, orang yang berada di belahan bumi bagian selatan akan merasakan waktu siang hari yang lebih panjang dibanding hari-hari lainnya.
Matahari seakan tidak pernah terbenam di kutub selatan ketika solstis Desember ini.