TRIBUNNEWS.COM -- Sekelompok ilmuwan menemukan sebuah kehidupan bawah lapisan es Ekstrom di Antartika.
Padahal sebelumnya di tempat itu dinyatakan tak ada kehidupan apa-apa selain kegelapan total.
Namun, dalam kegelapan itu ternyata ada kehidupan, sebuah ekosistem yang berkembang dan hidup di sana selama ribuan tahun.
Hal tersebut terungkap setelah peneliti dari Inggris dan Jerman melakukan studi di Antartika.
Baca juga: Kalahkan AS, China Negara Terkuat dalam Penguasaan Kecerdasan Buatan, Biologi Sintetik dan Genetika
"Penemuan begitu banyak kehidupan yang hidup dalam kondisi ekstrem ini benar-benar mengejutkan dan mengingatkan kita bagaimana kehidupan laut Antartika begitu unik dan istimewa," kata penulis utama dan ahli biologi kelautan British Antarctic Survey, David Barnes.
Menurutnya, sebagian besar kehidupan itu merupakan hewan pemakan mikroalga.
Namun tak ada tanaman atau ganggang yang dapat bertahan di lingkungan es Antartika tersebut.
Mengutip Science Alert, Kamis (23/12/2021) dalam studinya para peneliti menggunakan air panas untuk mengebor dua lubang di lapisan es Ekstrom pada 2018 lalu.
Baca juga: Pesawat Airbus A340 Mendarat di Antartika untuk Pertama Kalinya
Kehidupan yang mereka temukan di tempat gelap, dingin, dan langka makanan di bawah lapisan es Antartika itu ternyata menakjubkan.
Tim menemukan 77 spesies dari 49 genus bryozoa yang berbeda, termasuk di dalamnya Melicerita obliqua berbentuk pedang, dan cacing serpulid seperti Paralaeospira sicula.
Semua makhluk itu makan dengan cara mengambil partikel bahan organik dari air saat mengalir di sekitar mereka.
Hal tersebut berarti bahwa beberapa jenis sumber makanan seperti ganggang yang bergantung pada sinar Matahari harus ada di bawah lapisan es.
Ini cukup mengejutkan mengingat sumber air terbuka bagi kehidupan di lapisan es Antartika itu yang terdekat berjarak 9,6 kilometer.
Baca juga: Lubang Lapisan Ozon di Antartika Tahun 2020 Catat Rekor Terbesar
"Meskipun kegelapan permanen setidaknya selama ribuan tahun, kehidupan telah diamati bahkan 700 km dari tepi lapisan es," tulis tim dalam makalah mereka.