TRIBUNNEWS.COM -- Cara binatang berkembang biak memang beragam dan sangat unik.
Ada sejumlah binatang yang berkembang biak dengan perkawinan yang menyakitkan, bahkan mematikan bagi pasangannya.
Perkawinan kali ini membahas mengenai kebiasaan kumbang kacang tunggak jantan yang menggunakan penis berdurinya untuk kawin.
Spesies seperti kumbang kacang tunggak jantan yang telah berevolusi, disebut memiliki penis berduri yang cukup kompleks untuk menembus saluran reproduksi pasangannya saat mereka kawin.
Baca juga: Komet Leonard Melintas Dekat Bumi, Ini Waktu dan Cara Mengamatinya
Hal tersebut diungkapkan dalam studi yang telah dipublikasikan di Proceedings of the Royal Society B tahun 2017 lalu.
Profesor ekologi hewan di Universitas Uppsala di Swedia Goran Arnqvist mengatakan, timnya sangat tertarik untuk meneliti alat kelamin dan reproduksi para pejantan dari serangga jenis Callosobruchus maculatus ini.
“(Kami ingin tahu) mengapa pejantan memiliki alat kelamin yang seperti itu, dan bagaimana (para kumbang) betina mengatasinya,” imbuh Goran seperti dilansir dari Smithsonian Magazine, Selasa (30/5/2017).
Liam Doughety, peneliti dari University of Western Australia mengatakan proses perkawinan antara kumbang kacang tunggak benar-benar brutal.
Sebab, tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk mencari pasangan yakni segera setelah kumbang keluar dari tempatnya saat masih menjadi larva.
Akan tetapi, begitu kumbang jantan menemukan pasangannya mereka tidak akan menari atau memancarkan warna-warna cantik untuk menarik perhatian betina.
Baca juga: Komet Neowise Dapat Diamati di Indonesia dengan Mata Telanjang, Ini Waktu Untuk Menyaksikannya
Sebaliknya, mereka akan langsung melompat kemudian memasukkan penis berduri miliknya ke alat kelamin betina.
Pada kondisi ini, para betina akan sangat kesakitan karena penis berduri tersebut.
Untuk mengetahui bagaimana betina berhubungan, para peneliti memantau jaringan parut 13 kumbang yang dihasilkan selama perkawinan.
Mereka mengumpulkan kumbang-kumbang itu dari berbagai tempat, termasuk Benin, Brasil, California, Nigeria, India Selatan, serta Yaman.
Pengamatan terhadap perubahan pada alat kelamin kumbang jantan dan betina ini telah dilacak lebih dari satu dekade.
Baca juga: Komet Neowise Bisa Terlihat Saat Senja, Melintasi Bumi dan Akan Menghilang Selama 6.800 Tahun
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa ada korelasi antara jaringan parut pada lapisan saluran reproduksi betina dan panjang duri penis, serta ketebalan lapisan saluran reproduksi kumbang betina.
Oleh karenanya, ketika perkawinan berlangsung kumbang jantan dan betina tampaknya terkunci satu sama lain di mana Doughety menyebutnya sebagai "perlombaan senjata seksual'.
Para peneliti percaya, bahwa kerusakan yang disebabkan oleh kumbang jantan memaksa kumbang betina untuk berevolusi dengan menumbuhkan lapisan vagina yang lebih tebal.
“Karena sangat berbahaya, jika terjadi perubahan yang cepat. Betina yang tidak terlalu terluka (saat kawin) memiliki lebih banyak keturunan," ungkap Dougherty.
Penis berduri digunakan untuk memperbanyak keturunan Patty Brennan, ahli biologi di Mount Holyoke College menjelaskan sama seperti ular, ujung runcing penis yang berduri dapat membantu jantan bertahan dengan betinanya saat kawin sehingga meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi.
Baca juga: Komet Neowise Akan Lewati Bumi Tanggal 20 Juli, Begini Cara Lihatnya
Di samping itu, ujung runcing ini tampaknya menyuntikkan bahan kimia ke betina, yang mungkin memengaruhi perilakunya. D
"Seperti pada lalat buah, (duri) ini mungkin memengaruhi betina untuk bertelur lebih banyak," papar Dougherty.
Di sisi lain, tim peneliti menemukan bahwa perubahan evolusioner tidak hanya terjadi pada satu populasi kumbang, tetapi di beberapa populasi.
Faktanya, menurut laporan Marlowe Hood di Agence France Presse, spesies kutu busuk jantan juga menggunakan penis yang tajam untuk kawin.
Perkawinan hewan traumatis lainnya dilakukan laba-laba dan belalang yang akan memangsa pasangannya saat kawin.
Dougherty menambahkan, hingga kini masih belum jelas kondisi seperti apa yang mendorong terjadinya evolusi perkawinan pada hewan-hewan tersebut. (Zintan Prihatini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Punya Penis Berduri, Bagaimana Kumbang Kacang Jantan Kawin?"