News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bagaimana Proses Terjadinya Petir dan Bisa Mencelakai Manusia?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Awan gelap menyelimuti gedung bertingkat di Jakarta, Senin (1/11/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk berbagai wilayah di Indonesia hingga 6 November 2021. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Panas yang dihasilkan ketika petir bergerak di atas kulit dapat menyebabkan luka bakar, tetapi arus yang mengalir melalui tubuh adalah yang paling mengkhawatirkan.

2. Kilatan samping

Kilatan samping, disebut juga percikan samping, terjadi ketika petir menyambar benda yang lebih tinggi di dekat korban dan sebagian arus melompat dari benda tersebut ke korban.

Korban dalam hal ini bertindak sebagai "korsleting" untuk sebagian energi dalam pelepasan petir.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu, 25 Desember 2021: Jakarta Pusat dan 2 Kota Lain Berpotensi Hujan Petir

Kilatan samping umumnya terjadi ketika korban berada dalam jarak dekat dari objek yang tersambar.

Biasanya, seseorang yang tersambar petir secara kilat samping sedang berlindung di bawah pohon untuk menghindari hujan.

3. Arus tanah

Ketika petir menyambar pohon atau benda lain, sebagian besar energi bergerak keluar dari kilatan di dalam dan di sepanjang permukaan tanah.

Ini dikenal sebagai arus tanah. Siapapun yang berada di dekat sambaran petir berpotensi menjadi korban arus tanah.

Selain itu, arus tanah dapat mengalir di lantai garasi dengan bahan konduktif.

Arus tanah dapat memengaruhi area yang jauh lebih besar sehingga arus tanah bisa menyebabkan kematian dan cedera akibat sambaran petir. Arus tanah juga membunuh banyak hewan ternak.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 24 Desember 2021: Hujan Petir Berpotensi Landa 5 Kota

Biasanya, petir memasuki tubuh pada titik kontak yang paling dekat dengan sambaran petir, bergerak melalui sistem kardiovaskular atau saraf, dan keluar dari tubuh pada titik kontak terjauh dari petir.

Semakin jauh jarak antara titik kontak, semakin besar potensi kematian atau cedera serius.

4. Konduksi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini