Panas yang dihasilkan ketika petir bergerak di atas kulit dapat menyebabkan luka bakar, tetapi arus yang mengalir melalui tubuh adalah yang paling mengkhawatirkan.
2. Kilatan samping
Kilatan samping, disebut juga percikan samping, terjadi ketika petir menyambar benda yang lebih tinggi di dekat korban dan sebagian arus melompat dari benda tersebut ke korban.
Korban dalam hal ini bertindak sebagai "korsleting" untuk sebagian energi dalam pelepasan petir.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu, 25 Desember 2021: Jakarta Pusat dan 2 Kota Lain Berpotensi Hujan Petir
Kilatan samping umumnya terjadi ketika korban berada dalam jarak dekat dari objek yang tersambar.
Biasanya, seseorang yang tersambar petir secara kilat samping sedang berlindung di bawah pohon untuk menghindari hujan.
3. Arus tanah
Ketika petir menyambar pohon atau benda lain, sebagian besar energi bergerak keluar dari kilatan di dalam dan di sepanjang permukaan tanah.
Ini dikenal sebagai arus tanah. Siapapun yang berada di dekat sambaran petir berpotensi menjadi korban arus tanah.
Selain itu, arus tanah dapat mengalir di lantai garasi dengan bahan konduktif.
Arus tanah dapat memengaruhi area yang jauh lebih besar sehingga arus tanah bisa menyebabkan kematian dan cedera akibat sambaran petir. Arus tanah juga membunuh banyak hewan ternak.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 24 Desember 2021: Hujan Petir Berpotensi Landa 5 Kota
Biasanya, petir memasuki tubuh pada titik kontak yang paling dekat dengan sambaran petir, bergerak melalui sistem kardiovaskular atau saraf, dan keluar dari tubuh pada titik kontak terjauh dari petir.
Semakin jauh jarak antara titik kontak, semakin besar potensi kematian atau cedera serius.
4. Konduksi