TRIBUNNEWS.COM -- Petunjuk mengenai kehidupan mumi yang hidup pada 2.000 tahun yang lalu di Amerika Selatan terungkap karena kutu.
Para ilmuwan yang meneliti menyebutkan petunjuk tersebut diperoleh dengan tak biasa.
Petunjuk tersebut berasal dari kutu purba.
Peneliti memperoleh materi genetik manusia yang diekstraksi dari semacam lem yang digunakan kutu rambut untuk merekatkan telur mereka di rambut ribuan tahun yang lalu.
Baca juga: Misteri Mumi Berlidah Emas di Mesir, Diduga Agar Bisa Bicara Kepada Para Dewa di Alam Baka
Akan tetapi berkat metode baru ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis sisa manusia di masa lalu, meski sisa-sisa tulang dan giginya tak tersedia lagi.
Temuan itu pun dapat memberikan petunjuk penting tentang manusia purba dan bagaimana pola migrasi mereka.
Mengutip Independent, Kamis (30/12/2021) peneliti menemukan DNA manusia itu di zat seperti lem yang ada di rambut mumi berusia sekitar 1500 hingga 2000 tahun yang lalu.
Baca juga: Ruang Perpustakaan Kuno di Bawa Patung Sphinx Ditemukan, Harta Karunnya Telah Dijarah Pencuri
Zat seperti lem ini diproduksi oleh kutu betina saat mereka akan menempelkan telur ke rambut. Dalam prosesnya, beberapa sel kulit dari kulit kepala juga terbungkus dalam zat tersebut.
"Seperti cerita fiksi tentang nyamuk yang terbungkus damar dalam film Jurassic Park yang menyimpan DNA dinosaurus, kami juga menemukan bahwa informasi genetik dapat terawetkan oleh zat lengket yang dihasilkan oleh kutu rambut di kepala kita," kata Alejandra Perotti dari University of Reading, yang memimpin penelitian petunjuk kehidupan mumi dari kutu purba itu.
Baca juga: Tarik Wisatawan, Mesir Hadirkan Restoran Wisata Pertama di Kawasan Piramida Giza
Selain genetika, biologi kutu juga dapat memberikan petunjuk berharga tentang bagaimana orang hidup dan mati yang ribuan tahun lalu.
Dalam studi ini, peneliti kemudian mengekstraksi DNA dari lem yang dihasilkan kutu yang dikumpulkan dari mumi manusia yang mencapai pegunungan Andes di provinsi San Juan di barat tengah Argentina sekitar 1500-2000 tahun lalu.
Para ilmuwan juga mempelajari telur kutu purba pada rambut manusia yang digunakan dalam tekstil dari Chili serta telur kutu dari kepala yang menyusut yang berasal dari orang Jivaroan kuno di Amazon Ekuador.
Hasil analisis terhadap ekstraksi DNA pada kutu purba pada mumi ribuan tahun ini mengungkap kalau ternyata populasi manusia di San Juan bermigrasi dari Amazonia ke Andes Argentina.
Baca juga: Asteroid Besar Disebut Akan Dekati Bumi Bulan Depan, NASA: Besarnya Lebih dari Piramida Mesir
Peneliti menyebut bahwa teknik baru untuk memulihkan DNA ini juga memberikan materi genetik berkualitas lebih baik dari yang diekstraksi melalui beberapa metode lain.