3. Jadi vektor bakteri
Mikroplastik menjadi vektor bakteri patogen, seperti E.Coli yakni bakteri penyebab penyakit diare dan S.Typhi yang merupakan bakteri penyebab penyakit tipes.
Sehingga, tanpa disadari atau tanpa diketahui kontaminasi mikroplastik yang membawa bakteri patogen itu dapat menginfeksi tubuh manusia jika tidak sengaja terkontaminasi.
4. Polutan
Dijelaskan Eka, mikroplastik juga memiliki ikatan terbuka (Hidrofob) sehingga mudah mengikat senyawa polutan yang ada di perairan.
Pesisir utara Jawa timur diketahui menjadi muara dari polutan logam berat, pestisida, detergen, nitrat, nitrit, phospat yang berasal dari Sungai Brantas dan Bengawan Solo.
Selain itu juga di perairan muara DKI Jakarta diketahui menjadi pencemaran logam berat dan senyawa parasetamol.
"Polutan-polutan tersebut akan diikat oleh mikroplastik dan jika tidak sengaja terkontaminasi oleh manusia maka akan diikat dengan molekul-molekul kompleks dalam tubuh," jelasnya.
Rekomendasi Ecoton penanganan mikroplastik di Indonesia
Dengan temuan-temuan penemaran mikroplastik yang ada ini, Eka mengatakan bahwa fakta ini cukup mengkhawatirkan, sehingga ada beberpa rekomendasi Ecoton untuk penanganan mikroplastik yang tersebar di Indonesia ini.
Kewajiban untuk membuat regulasi pengurangan plastik sekali pakai di masing-masing daerah;
Menyediakan sistem pengelolaan sampah yang terpadu seperti Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recyle (TPS3R) di setiap desa di Indonesia;
Membuat regulasi baku mutu kontaminasi mikroplastik pada limbah industri;
Penetapan area penangkapan ikan (kawasan eksklusif) untuk meminimalisir kontaminan ikan terhadap mikroplastik;
Regulasi pelarangan saluran rumah tangga yang langsung terbuang ke sungai;
Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang dilengkapi dengan skrining mikroplastik. (Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Mikroplastik yang Ditemukan di Banyak Sungai di Indonesia",