TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan terkait fenomena astronomi yang bernama Moon Phase.
Moon Phase merupakan fenomena astronomi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi mengalami perubahan sudut.
Hal ini terjadi ketika Bulan mengelilingi Bumi dan Bumi mengelilingi Matahari seperti dikutip dari almanac.com.
Kemudian perubahan ini membuat sinar Matahari terpantul pada Bulan dan akhirnya baru menuju ke mata kita setiap harinya.
Perlu diketahui Bulan tidak dapat memproduksi cahaya sendiri.
Baca juga: 5 Fakta Unik Fenomena Aphelion 2022, Titik Terjauh Bumi dengan Matahari
Baca juga: Fenomena Astronomis 2022: 4 Januari Puncak Hujan Meteor Quadrantid
Lalu terdapat empat Moon Phase atau fase bulan yang terjadi yaitu New Moon (Bulan Baru), First Quarter (fase kuartal pertama Bulan), Full Moon (Bulan Penuh), dan Last Quarter Moon (fase kuartal terakhir pada bulan).
Kemudian pada fase kedua dikenal dengan nama Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal), Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal), Waning Gibbous (Bulan Cembung Akhir), dan Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir).
Berikut penjelasan tiap fase bulan tersebut.
1. New Moon (Bulan Baru)
Fase ini dinamakan Bulan Baru karena menjadi awal siklus bulan.
Pada saat terjadi, Matahari dan Bulan berada pada jarak terdekat satu sama lain dan berada pada sisi yang sama dengan Bumi.
Dari perspektif kita, Bulan akan terlihat sangat gelap dan menjadi peristiwa yang tidak biasa karena kita selalu melihat bayangan Bulan di sisi lain.
Namun ketika kita mencoba untuk melihat sisi lain dari Bulan yang dekat dengan Matahari maka Bulan akan terlihat sangat terang.
Terkadang apabila posisi Bulan Baru benar-benar sejajar dengan Matahari dan Bumi makan akan terlihat seluruh cincin Matahari dan menyebabkan gerhana matahari.