Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga ekor anak harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) lahir di Sanctuary Harimau Barumun dengan proses persalinan yang diperkirakan terjadi pada Minggu, 23 Januari 2022 lalu.
Laporan kelahiran ketiga ekor bayi harimau sumatera ini diumumkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Selasa (8/2/2022).
Awal kelahiran ini diketahui Keeper Sanctuary dari pengamatan CCTV pemantau yang beroperasi 24 jam, dan kemudian melaporkannya kepada Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) untuk selanjutnya diteruskan kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara.
“Dari hasil pengamatan langsung petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara, dipastikan terdapat 3 anak harimau sumatera yang sedang disusui induknya,” tulis pernyataan tersebut.
Anak-anak harimau tersebut terlihat dalam kondisi sehat dan belum dapat membuka mata.
Adapun jenis kelamin ketiganya belum bisa diidentifikasi disebabkan kesulitan mengamatinya dari jarak dekat, karena kandangnya yang luas dan ditutupi semak belukar.
Baca juga: Fakta-fakta Pekerja HTI di Riau Tewas Dimangsa Harimau, Korban Diserang saat Tebang Pohon
Kondisi kandang memang dibuat sedemikian rupa menyerupai kondisi di alam, dimana terdapat pepohonan, semak belukar dan sumber air.
“Pemantauan terus dilakukan melalui pengamatan CCTV untuk memonitor perkembangannya,” lanjut pernyataan tersebut.
Baca juga: Kembali Ditemukan Jejak Kaki Harimau di Maua Hilia Salareh Aia Kabupaten Agam
Plt. Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Irzal Azhar, mengatakan kelahiran kembali 3 ekor anak harimau sumatra, menjadi harapan baru bagi program konservasi harimau Sumatra di Indonesia.
Sebagaimana diketahui kondisi populasinya sekarang ini cenderung terus berkurang dari tahun ke tahun.
Baca juga: Abah Dodo Hilang Misterius di Gunung Legok Pulus Garut, Sebelumnya Sempat Cerita Bertemu Harimau
Irzal berujar pengurangan populasi disebabkan banyak faktor, antara lain akibat perburuan, pemasangan jerat yang mengakibatkan luka atau kematian, dan juga masih tingginya konflik dengan manusia akibat dari rusaknya habitat.
Sanctuary Harimau BNWS yang terletak di Desa Batunanggar, Kecamatan Batangonang, Kabupaten Padanglawas Utara, merupakan tempat yang dibangun Balai Besar KSDA Sumatera Utara, KLHK bekerjasama dengan Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) pada tahun 2016, dengan tujuan sebagai tempat untuk merehabilitasi harimau korban konflik.
“Tempat ini menyiapkan harimau sumatra korban konflik untuk bisa dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya,” ungkap Irzal.
Di Sanctuary Harimau Barumun yang memiliki luas 30 ha ini terdapat 8 (delapan) ekor harimau sumatera yang sedang menjalani perawatan dan rehabilitasi.
Diantaranya Harimau sumatra bernama Gadis (10 tahun), Monang (9 tahun), Surya Manggala (3 tahun dan siap dilepasliarkan), Citra Kartini (3 tahun dan siap dilepasliarkan), Dewi Siundol (6 tahun korban konflik dan sedang direhabilitasi).
Termasuk 3 ekor anak harimau sumatera yang lahir pada 23 Januari 2022.