TRIBUNNEWS.COM -- Kabar buruk bagi lingkungan hidup di Indonesia, salju abadi di Pegunungan Puncak Jaya Papua dikabarkan terus mencair dan dalam beberapa tahun lagi bakal punah.
Hal itu diungkapkan oleh Peneliti Senior di Biro Meteorologi BMKG, Dr Donaldi Permana kepada Kompas.com.
Donaldi Permana mengungkapkan, gletser abadi, Puncak Jaya Papua atau dikenal juga dengan puncak es Papua akan punah pada tahun 2025-2027.
Gletser yang berada di Taman Nasional Lorentz di provinsi Papua adalah gletser tropis terakhir di Asia.
Baca juga: Akibat Perbuatan Manusia, Gletser Himalaya Kini Tinggal 60 Persen, Proses Pencairannya Sangat Cepat
Beberapa orang menyebutkan 'Gletser Keabadian' yang meski tentu tidak akan bisa bertahan lama.
"Bahkan, sebagian orang Indonesia tidak mengetahui bahwa kita memiliki gletser. Es-nya sudah mencair sejak revolusi industri," kata Donaldi dalam pemberitaan Kompas.com edisi 5 Desember 2021.
Saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/3/2022) untuk menanyakan perkembangan terbaru dari penelitian potensi kepunahan puncak es Papua tersebut, dr Donaldi menyampaikan bahwa perkembangan terkini dari puncak es Papua teramati ketebalannya berkurang dalam tahun 2020-2021.
Dr Donaldi mengatakan bahwa Puncak Jaya memang tidak ada es dipuncaknya, namun di sekitarnya ada beberapa lapisan es yang dulunya adalah satu gletser besar.
Baca juga: Gletser Himalaya Longsor dan Memicu Banjir Besar di India, Setidaknya 145 Orang Hilang
Gletser tropis adalah salah satu indikator perubahan iklim paling sensitif. Kini jumlahnya semakin sedikit yang tersisa di dunia.
Selain di Papua, gletser tropis juga ada di Amerika Selatan dan Afrika.
Sedangkan Puncak Jaya Papua adalah gunung tertinggi di Indonesia, puncak tertinggi antara pegunungan Himalaya dan Andes.
Pada ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut, penurunan suhu dan hujan berubah menjadi salju, selanjutnya akan membentuk es dan memadat menjadi gletser.
Proses mencairnya puncak es Papua Terkait prediksi puncak es Papua akan punah ini, berdasarkan hasil studi tahun 2020 lalu, dr Donaldi juga menjelaskan bahwa pengaruh suhu yang memanas membuat hujan yang turun di kawasan Puncak Jaya Papua tidak lagi berubah menjadi salju.
Baca juga: Gletser Himalaya Ambrol, Banjir Bandang Terjang Uttarakhand, Ratusan Orang Diduga Tewas
Akibatnya, gletser mencair dari atas dan bawah. "Kami menyebutnya pelelehan basal, mencair dari dasar.