News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

DAS Mahakam Makin Kritis dan Mengkhawatirkan, Aspek Penyelamatan Harus Dilakukan Secara Menyeluruh

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sejumlah kapal tug boat menarik tongkang muatan batubara di perairan Sungai Mahakam, tampak ada kapal melintasi bawah Jembatan Mahakam Kota Samarinda, Senin (28/3/2022). Jembatan Mahakam beberapa kali ditabrak tongkang muatan batubara. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO

TRIBUNNEWS.COM -- Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam Kalimantan Timur disebut telah berpotensi memasuki fase kritis dan semakin mengkhawatirkan.

Karenanya upaya penyelamatan pun telah diminta oleh berbagai pihak.

Penyelamatan DAS Mahakam harus dilakukan secara kolaboratif dan integrasi semua elemen terkait.

Daerah Aliran Sungai adalah wilayah daratan yang menjadi satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya.

DAS berfungsi untuk menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami.

Baca juga: Dukungan Orangtua dan Perhatian Lingkungan Bikin Anak Down Syndrome Bahagia, Bahkan Berkarya 

DAS Mahakam adalah DAS terluas di Kalimantan Timur dengan luas 7,6 juta hektare, panjang sungai utamanya adalah 920 km.

Aliran sungai kawasan tersebut meliputi wilayah Kabupaten Mahulu, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, dan sebagian kecil di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

Berdasarkan catatan Mislan dan Naniek, 2005 bahkan menyebut bahwa daerah tangkapan airnya juga sampai di Kalimantan Tengah dan diduga sebagian kecil di Serawak, Malaysia.

DAS Mahakam semakin kritis

Mengapa Daerah Aliran Sungai Mahakam perlu diselamatkan? Meskipun tidak termasuk 15 DAS prioritas yang kritis dan mendesak dipulihkan di Indonesia, DAS Mahakam juga sudah mengalami penurunan kualitas air, peningkatan lahan kritis, pendangkalan, kejadian bencana banjir, dan kekeringan.

Hal ini dikarenakan, Data Forum DAS Mahakam menunjukkan terdapat 30 kejadian bencana banjir di seluruh provinsi pada periode 2020-2021 dengan korban lebih dari 80 ribu jiwa.

Baca juga: Menyambut EURO4, Mitsubishi FUSO Hadir Lebih Tangguh Dengan 29 Varian Truk Baru Ramah Lingkungan

Wilayah terdampak meliputi seluruh kabupaten dan kota, termasuk area yang direncanakan sebagai kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam, Mislan mengatakan, dengan data yang ada ini, menjadi penting sekali untuk kita memperhatikan dan memprioritaskan penyelamatan DAS Mahakam ini.

“Isu penting yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan sumber daya air di Kalimantan Timur adalah masih lemahnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi (KISS),” kata Mislan dalam diskusi kajian Pengelolaan DAS Mahakam, Jumat (25/3/2022).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini