TRIBUNNEWS.COM -- Kecoak merupakan salah satu hewan yang telah ada sejak zaman dinosaurus puluhan juta tahun yang lalu.
Meskipun bentuknya kecil, binatang ini justru selamat dari hantaman asteroid raksasa ke bumi yang menyebabkan binatang besar lainnya punah.
Peristiwa hantaman asteroid tersebut menjadi penyebab kepunahan massa yang memusnahkan banyak makhluk hidup, salah satunya dinosaurus.
Hal ini pun akhirnya membuat beberapa orang bertanya-tanya bagaimana cara kecoak melindungi diri, saat terjadinya tumbukan batuan luar angkasa 66 juta tahun yang lalu itu.
Baca juga: NASA: Asteroid Berukuran Lebih Besar dari Dua Patung Liberty Sedang Dekati Bumi
Jadi bagaimana kecoak bertahan dari hantaman asteroid raksasa itu? Dilansir dari Live Science, Senin (4/4/2022) ketika batuan yang disebut Chicxulub jatuh dari luar angkasa dan menghantam Bumi, kecoa diketahui hidup di sana.
Kecoa juga merupakan salah satu hewan yang bertahan dari fenomena yang memusnahkan tiga perempat tumbuhan, dan hewan di Bumi mati termasuk dinosaurus.
Cara kecoak bertahan hidup, menurut peneliti pascadoktoral di West Virginia University, Brian Lovett, karena kecoak memilki bentuk tubuh yang sangat baik untuk bertahan hidup, bahkan ketika bencana meteor terjadi sekalipun.
"Jika Anda pernah melihat kecoa, Anda mungkin memperhatikan bahwa tubuh mereka sangat rata. Ini bukan sebuah kebetulan," ungkap Lovett.
Baca juga: 4660 Nereus, Asteroid dengan Panjang 330 Meter akan Memasuki Orbit Bumi pada 11 Desember 2021
Serangga yang memiliki tubuh lebih rata ini, kata dia, dapat menekan dirinya ke tempat yang lebih sempit.
Dengan demikian, kecoak bisa bersembunyi di tempat yang sulit dijangkau dan membantunya bertahan dari dampak hantaman Chicxulub, asteroid penyebab kepunahan massal yang musnahkan dinosaurus.
Dijelaskan Lovett, pada saat meteor menghantam permukaan tanah otomatis suhu di Bumi meningkat.
Banyak hewan yang tidak memiliki tempat untuk melarikan diri, namun kecoak dapat berlindung di celah-celah tanah sempit berkat bentuk tubuhnya yang kecil dan rata.
Akibatnya, mereka terlindungi dengan baik dari suhu yang sangat panas di permukaan Bumi.
"Dampak meteor memicu serangkaian efek mengerikan, membuat debu beterbangan yang membuat langit sangat gelap. Saat Matahari tenggelam, suhu turun dan kondisi di Bumi mendingin," tutur Lovett.
Ketika Matahari menerangi Bumi, tanaman yang masih hidup akan berusaha untuk tumbuh, sementara organisme yang kehidupannya bergantung pada tanaman mengalami kelaparan.