News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengetahui Matahari Sebagai Pusat Tata Surya Kita

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi matahari

TRIBUNNEWS.COM -- Matahari merupakan sumber energi di tata surya kita ini.

Berusia 4,5 miliar tahun, Matahari merupakan bola hidrogen dan helium yang sangat panas di pusat tata surya.

Matahari berjarak sekitar 150 juta kilometer dari Bumi.

Tanpa energinya, kehidupan seperti saat ini mungkin tidak akan ada di Bumi.

Matahari merupakan objek terbesar di tata surya dengan volume yang membutuhkan 1,3 juta Bumi untuk mengisinya.

Baca juga: Teleskop Hubble Temukan Komet Terbesar di Tata Surya, Terbang Menuju Matahari

Dilansir dari NASA, gravitasi Matahari menyatukan tata surya, menjaga segala sesuatu, mulai dari planet terbesar hingga puing-puing terkecil, tetap berada di orbit di sekitarnya.

Bagian terpanas Matahari adalah intinya yang memiliki suhu 15 juta derajat Celcius.

Aktivitas Matahari, dari letusannya yang kuat hingga aliran partikel bermuatan yang dikirimnya, memengaruhi sifat ruang di seluruh tata surya.

NASA dan badan antariksa internasional lainnya terus memantau Matahari dengan armada pesawat ruang angkasa untuk mempelajari segala sesuatu mulai dari atmosfer hingga permukaannya, dan bahkan mengintip ke dalam Matahari.

Baca juga: Cerita Munjilah Ketika Rumahnya Kejatuhan Benda Keras, Ternyata Meteorit, Tetangga Dengar Ledakan

Mengapa Matahari yang menjadi pusat tata surya?

Matahari adalah satu-satunya bintang di tata surya. Matahari menjadi pusat tata surya karena gravitasinya mampu menyatukan tata surya.

Segala sesuatu di tata surya berputar di sekitar Matahari, mulai dari planet, asteroid, komet, dan serpihan kecil di ruang angkasa.

Mengikuti teori heliosentrisme, diketahui bahwa Bumi dan planet-planet lain di tata surya mengorbit mengelilingi Matahari.

Dilansir dari Space.com, Nicolaus Copernicus mengusulkan model heliosentris dalam karyanya yang diterbitkan pada tahun 1543, menurut NASA Earth Observatory.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini