Masalah logistik Jika aktivitas manusia mendorong fase transisi dalam iklim bumi, artinya menyebabkan bumi mengembangkan serangkaian pola cuaca baru.
Arah iklim bumi sangat tergantung pada aktivitas manusia selama beberapa dekade mendatang.
Mengurangi keluaran karbon secara drastis, akan menghasilkan hasil yang berbeda daripada tidak mengubah sama sekali.
Pengaruh manusia terhadap lingkungan benar-benar berkembang, dan telah berlangsung selama lebih dari satu abad.
Namun, ini secara alami akan mencapai batas. Pada titik tertentu di masa depan, keluaran karbon akan mencapai batas maksimum, dan para peneliti menemukan, peta logistik dapat menangkap lintasan keluaran karbon di masa depan dengan sangat baik.
Para peneliti membuat peta logistik untuk menggambarkan situasi beberapa variabel yang berpengaruh ke bumi.
Ilmuwan mengeksplorasi berbagai cara agar peta logistik manusia dapat berkembang, tergantung pada berbagai faktor seperti populasi, pengenalan strategi pengurangan karbon, serta teknologi yang lebih baik dan efisien.
Begitu ditemukan keluaran karbon akan berevolusi seiring waktu, peneliti menggunakannya untuk memeriksa bagaimana iklim bumi akan berevolusi melalui transisi fase yang digerakkan oleh manusia.
Dalam kasus terbaik, begitu keluaran karbon mencapai batas, iklim bumi menjadi stabil pada suhu rata-rata baru yang lebih tinggi.
Baca juga: Penanggulangan Perubahan Iklim dan Polusi Udara Harus Berjalan Bersamaan
Secara keseluruhan, suhu tersebut buruk bagi manusia karena masih mengarah ke permukaan laut yang lebih tinggi dan cuaca yang lebih ekstrem.
Namun dalam kasus terburuk, para peneliti menemukan bahwa iklim bumi menyebabkan kekacauan.
Dalam sistem yang kacau, tidak ada keseimbangan dan tidak ada pola yang berulang.
Kekacauan iklim akan memiliki musim yang berubah secara liar dari dekade ke dekade, atau bahkan tahun ke tahun.
Beberapa tahun akan mengalami kilatan cuaca ekstrem yang tiba-tiba, sedangkan yang lain akan benar-benar sunyi.