TRIBUNNEWS.COM -- Meski dikenal sebagai binatang yang suka mencuri ternyata tikus jantan memiliki rasa takut terhadap benda ini.
Tikus jantan ternyata paling tidak suka dengan pisang, bahkan buah ini bisa membuat binatang tersebut stres.
Studi para peneliti di Quebec, Kanada menemukan ternyata tikus jantan takut pada pisang.
Baca juga: Penjelasan Ketua RT Mengenai 16 Warga Diduga Terpapar Virus dari Tikus
Terutama pada aroma pisang menyebabkan tikus jantan menjadi stres.
Lantas, kenapa tikus jantan takut pisang? Untuk menjawabnya, serba-serbi hewan kali ini membahas lebih dalam alasan tikus jantan takut pisang.
Tim ilmuwan di McGill University di Montreal, Quebec, mempelajari perilaku tidak biasa ini saat menganalisis lonjakan hormon stres pada tikus jantan ketika berada dekat dengan betina hamil atau menyusui.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 20 Mei 202 di jurnal Science Advances ditemukan, bahwa perubahan hormonal pejantan dipicu oleh adanya senyawa yang disebut n-pentil asetat.
Aroma tersebut berasal dari senyawa, yang juga ditemukan di urine tikus betina.
Senyawa itu juga yang menyebabkan pisang memiliki aroma bau khasnya sendiri.
Baca juga: Sebabkan Punahnya Dinosaurus, Seberapa Besar Asteroid yang Menghantam Bumi?
Akhirnya, para ilmuwan mempelajari tentang buah apa saja yang membuat tikus jantan stres.
"Semuanya mengejutkan, karena kami tidak mencari ini (tikus jantan takut dengan pisang) secara khusus dan menemukannya secara tidak sengaja," ujar penulis studi sekaligus profesor di departemen psikologi dari McGill University, Jeffrey Mogil dilansir dari Live Science, Sabtu (28/6/2022).
"Tikus betina hamil berada di lab kami untuk percobaan lain, dan salah satu mahasiswa pasca-sarjana kami menyadari bahwa tikus jantan mulai bertingkah aneh," lanjutnya.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengatakan tikus jantan terutama yang belum kawin memiliki kebiasaan untuk memangsa bayi tikus.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kebugaran genetik tikus jantan.
Sehingga, untuk mencegah pejantan memangsa anaknya para betina yang sedang hamil dan menyusui mengandalkan chemosignaling, atau memancarkan respons kimia melalui tubuh mereka.
Inilah cara tikus betina untuk berkomunikasi dengan pejantan agar menjauh dari anak-anaknya.
"Kami telah melihat banyak pesan penciuman yang dikirim dari tikus jantan ke betina.
Sebagian besar pesan ini berkaitan dengan perilaku seksual, tetapi dalam kasus ini (tikus jantan takut pada pisang), seks tidak ada hubungannya sama sekali," kata Mogil.
Baca juga: Fosil Reptil Terbang Berjuluk Naga Kematian Ditemukan di Argentina, Bisa Terbang Setelah Menetas
Respons tikus jantan terhadap aroma pisang Setelah mengamati bahwa tingkat stres pada tikus jantan meningkat akibat respons terhadap bahan kimia dalam urine tikus betina, Mogil dan timnya bertanya-tanya apakah n-pentil asetat dari sumber yang berbeda akan memicu hal yang sama.
Lalu, tim membeli minyak pisang dari supermarket lokal dan menuangkan cairan itu ke bola kapas, yang mereka tempatkan di dalam kandang tikus jantan.
Munculnya aroma ini, secara signifikan meningkatkan tingkat stres pada jantan. Hasilnya pun serupa dengan percobaan pada reaksi tikus jantan terhadap urine betina.
Para peneliti menduga lonjakan hormon secara langsung berhubungan dengan stres, yang dirasakan seseorang ketika menghadapi kemungkinan untuk bertarung.
Mereka menggarisbawahi, baik paparan urine tikus betina maupun minyak pisang memiliki efek analgesik, atau penghilang rasa sakit yang mengurangi sensitivitas pejantan terhadap rasa itu.
Menurut catatan penelitiannya, ilmuwan kemudian mengetahui resistensi rasa sakit pada tikus jantan berkembang secepat lima menit setelah mereka mencium n-pentil asetat, dan mereda 60 menit setelahnya.
Para ilmuwan juga menemukan tingkat analgesia yang diinduksi stres secara signifikan lebih tinggi pada tikus jantan yang belum kawin.
Kondisi itu, kata mereka, menunjukkan pejantan muda itu adalah ancaman yang lebih besar bagi kelangsungan hidup anak-anak tikus dibandingkan ayahnya.
Mogil berkata, temuan tersebut memberikan gambaran sekilas mengenai jalur komunikasi tak kasat mata yang digunakan hewan untuk berbicara satu sama lain.
"Mamalia mengirimkan pesan satu sama lain lebih dari yang kami duga sebelumnya. Kami menemukan bahwa komunikasi mereka jauh lebih banyak daripada yang kami berikan kepada mereka," ucapnya. (Zintan Prihatini/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tikus Jantan Ternyata Takut pada Pisang, Bagaimana Bisa?"