TRIBUNNEWS.COM - Fenomena Pink Moon atau bulan merah muda adalah penyebutan Bulan purnama yang terjadi pada bulan April.
Nama Pink Moon merupakan kiasan yang berkaitan dengan mekarnya bunga liar merah muda bernama Phlox subulata di musim semi yang terjadi di bulan April.
Pink Moon memiliki arti berbeda-beda dalam berbagai kepercayaan.
Dalam kepercayaan Hindu, penampakan bulan merah muda ini berkaitan dengan Hanuman Jayanti.
Pink Moon juga disebut Pesach atau Bulan Paskah oleh orang Yahudi.
Orang Yahudi merayakan Pesach atau Paskah pada 13 April tahun ini.
Baca juga: Fakta-fakta Planet Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya yang Punya 79 Satelit Bulan
Sementara itu, dalam agama Kristen, tanggal Paskah dihitung dengan munculnya Bulan Merah Muda atau Bulan Paskah.
Dalam agama Buddha, Bulan Merah Muda dikenal sebagai Bak Poya, dikutip dari Economic Times of India.
Umat Buddha menghubungkan hari itu dengan Sang Buddha ketika membantu pada pemimpin di Sri Lanka untuk menyelesaikan perang.
Dalam agama Islam, Bulan merah muda juga terkait dengan Ramadhan karena muncul di pertengahan bulan suci.
Tahun ini, Bulan merah muda terjadi pada Rabu (5/4/2023) dan mencapai puncaknya pada Kamis (6/4/2023).
Baca juga: 10 Misteri Tata Surya yang Belum Terpecahkan: Pusaran Aneh di Venus, Jupiter Hancurkan Planet Lain?
Mengapa Diberi Nama Pink Moon?
Menurut Dr Chris North dari School of Physics and Astronomy di Cardiff University, orang-orang di masa lalu memberi nama untuk bulan purnama tertentu.
Secara khusus, kelompok penduduk asli Amerika diperkirakan menamai bulan purnama Pink Moon dengan nama bunga liar berwarna merah bernama Phlox subulata yang mekar pada saat itu.