TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Minggu (7/10/2018) Kepala Humas dan Pusat Data Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho berulang tahun yang ke-49.
Di momen bahagianya ini, pria yang mengidolakan Raisa tersebut banjir ucapan selamat dan doa dari keluarga, sahabat maupun rekan keja melalui lisan ataupun pesan yang disampaikan lewat whatsapp, telepon, sms serta sosmed.
"Hari ini 49 tahun usia saya. 49 tahun juga saya melalui kehidupan. Begitu banyak ucapan selamat ulang tahun dan doa yang saya terima, baik melalui lisan, whatsapp, telepon, sms, sosmed, dan lainnya," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (7/10/2018).
Baca: Semangat Sutopo Menyampaikan Informasi Bencana di kala Melawan Kanker Stadium 4 Disoroti Media Asing
Banyaknya perhatian yang ia dapatkan menurutnya adalah sebuah kebahagiaan dan nikmat yang luar biasa.
"Sungguh, semua itu adalah kebahagiaan dan nikmat yang luar biasa saya rasakan di hari ini. Begitu banyak yang menyayangi dan memberikan perhatian untuk saya," ujarnya.
Ucapan selamat dan doa tersebut menjadi lecutan semangat bagi Sutopo untuk menjalani kehidupan dan melalui cobaan yang kini ia hadapi.
Meski tak dipungkiri, tahun ini merupakan tahun yang berat baginya.
Namun dukungan dan semangat dari orang-orang terkasih membuatnya menjadi lebih kuat.
Hingga akhirnya ia memilih untuk bangkit dari kesedihan dan menghadapi hidup dengan senyuman.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih. Ucapan selamat dan doa itu, membuat saya semakin semangat menjalani kehidupan ini. Semangat untuk melalui cobaan dari penderitaan sakit kanker yang sedang menguji saya. Tahun ini adalah tahun yang berat bagi saya. Namun dukungan orangtua, keluarga, dan teman-teman membuat saya kuat menjalaninya. Terima kasih banyak kepada semua yang telah membantu saya bangkit dan menghadapi kehidupan dengan senyuman dan bukan kesedihan," tambahnya.
Di usianya yang hampir setengah abad, Sutopo rupanya punya doa khusus.
Ia berharap agar Tuhan mengangkat penyakitnya dan menyembuhkan dirinya seperti sedia kala.
"Saya mohon doa agar saya bisa sembuh. Selalu berdoa memohon belas kasihan Allah SWT untuk mengangkat semua penyakit di tubuh saya tanpa meninggalkan penyakit lain," pinta pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah ini.
Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IBP) ini memutuskan untuk menjalani hidup dengan lebih baik.