News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia

Sri Mulyani Buka Suara Soal Kepantasan Indonesia jadi Tuan Rumah Acara IMF-Bank Dunia Pasca Bencana

Penulis: Sri Juliati
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat ditemui di acara IEO di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani akhirnya buka suara terkait kepantasan Indonesia menjadi tuan rumah IMF-Bank Dunia 2018 yang digelar mulai Senin hingga Minggu (8-14/10/2018) di Nusa Dua Bali.

Saat ini, pertemuan IMF-Bank Dunia yang diselenggarakan mulai hari ini di Bali menjadi bahan perbincangan di berbagai kalangan.

Perbincangan baru mengemuka beberapa hari jelang acara pertemuan tahunan itu digelar.

Hingga puncaknya, sewaktu calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan tim mengkritisi perhelatan tersebut, Jumat (5/10/2018) lalu.

Baca: Soal Pro Kontra Pertemuan IMF-World Bank, Politikus Demokrat: Kalau yang Negatif, Cari Bemper ke SBY

Secara garis besar, tim Prabowo menilai Pertemuan Tahunan memakan banyak biaya hingga Rp 800 miliar.

Sementara di sisi lain, Indonesia sedang dilanda bencana, terbaru gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Sehingga anggaran sebagai tuan rumah mestinya bisa dialihkan untuk penanganan korban bencana.

Baca: Jack Ma Dijadwalkan Hadir dalam Pertemuan IMF-WB di Bali

Terkait hal tersebut, Sri Mulyani memberikan pernyataan tentang kepantasan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di tengah bencana alam yang menimpa Sulawesi Tengah.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah memiliki komitmen yang luar biasa untuk penanganan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Sebab, penanganan pasca bencana di Lombok dan Sulawesi adalah prioritas utama pemerintah saat ini.

"(Presiden) Memimpin dan melihat sendiri bagaimana masyarakat menderita dan bagaimana kita sebagai negara bergerak cepat untuk membantu," kata Sri Mulyani dalam kanal YouTube Kemenkeu RI, Minggu (7/10/2018).

Baca: SBY Tanggapi Pro dan Kontra Acara Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali: Yang Penting Jangan Hitam-Putih

Hal tersebut menunjukkan Indonesia adalah negara yang mampu sekaligus menggambarkan situasi seperti sekarang ini, Indonesia punya sistem.

"Ini juga menunjukkan, manusia-manusia di Indonesia ini reliable (dapat diandalkan). Tidak satu kali hit, bruk gitu," ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengungkapkan, ada beberapa negara yang terkena gempa bumi dan tsunami.

"Justru lewat pertemuan tersebut, Indonesia dapat menunjukkan pada dunia, ini adalah cara kita (Indonesia) untuk pulih dari bencana."

"Dan dunia akan simpati, 'kami boleh dong bantuin,' 'kami kepengen bantuin,'" kata Sri Mulyani.

Menurutnya, hal tersebut sangat bagus lantaran Indonesia pun akan selalu membantu bila ada negara yang terkena bencana.

Bila dunia internasional ikut membantu, kata Sri Mulyani, itu akan lebih baik.

Lewat pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia itu, Sri Mulyani juga ingin membawa satu topik penting untuk Indonesia.

Yaitu mengenai pengelolaan bencana dan pembiayaannya atau Disaster Risk Management dan Financing.

"Jadi kita masukkan dalam voyage (Voyage to Indonesia/VTI) dan saya ingin di Bali, ini jadi satu event yang penting," lanjutnya.

Dalam hal ini, negara-negara rawan bencana akan saling bertukar pikiran dan belajar dalam pertemuan tersebut.

Pasalnya, pertemuan ini akan mendatangkan tenaga ahli, industri asuransi.

"Kita akan berbicara di antara para menteri keuangan, lembaga multilateral."

"Karena ini masalah mengelola risiko dan bagaimana risiko itu dipetakan, distrukturkan, kemudian dibiayai, di-cover. Itu semua adalah yang kita ingin belajar dan ingin saya kembangkan," pungkas Sri Mulyani.

Masalah penanganan bencana menjadi pembahasan yang akan diangkat Indonesia dalam IMF-Worldbank Group Annual Meetings 2018 bersama dengan 189 negara lainnya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini