TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban tewas akibat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih terus bertambah.
Hingga Selasa (9/10/2018) pukul 13.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban tewas sebanyak 2.010 orang.
Perinciannya korban meninggal di Palu sebanyak 1.601 orang, Sigi 222 orang, Donggala 171 orang dan 15 orang di Parigi Moutong.
Selain itu, ada satu orang meninggal di Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Dari jumlah itu, korban meninggal paling banyak berada di Kota Palu sebanyak 1.601 orang yang meninggal akibat terjangan tsunami.
"Semua jenazah korban sudah dimakamkan baik melalu pemakaman massal maupun pemakaman keluarga," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers, Selasa (9/10/2018), sebagamana dilansir Tribunnews dari tayangan akun youtube BNPB.
Baca: Separuh Badannya Tertanam di Tanah, Korban Gempa Palu Alami Halusinasi Saat Dievakuasi Petugas
Selain korban tewas, BNPB juga mencatat sebanyak 671 orang hilang.
Gempa Susulan Masih Terus Terjadi
Hingga hari ini, Selasa (9/10/2018), gempa susulan masih terus terjadi di Palu.
Sutopo menyebu sejak gempa 7,4 SR pada 28 September hingga saat ini sudah terdapat gempa susulan sebanyak 508 gempa susulan.
Dari jumlah itu, gempa susulan yang dirasakan sebanyak 16 kali.
Gempa susulan paling akhir terjadi pada Selasa pagi dengan magnitudo 5,2.
Beruntung gempa susulan itu tidak menyebabkan korban dan kerusakan.
Untuk dapat menyaksikan konferensi pers BNPB, anda dapat menyaksikan di tautan ini: BNPB
Fenomena Langka Pasca Gempa, Kawanan Rusa Berkeliaran di Jalanan Palu
Fenomena langka terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pasca gempa dan tsunami.
Kawanan rusa tampak berkeliaran di Jalan Raya Kota.
Rusa tersebut berusaha kabur dan mondar-mandir di jalan raya lantaran takut dengan kendaraan yang melintas.
Sejumlah pengguna jalan memilih berhenti guna menyaksikan fenomena tersebut.
Baca: Humas BNPB Perlihatkan Citra Satelit Sebelum dan Sesudah Gempa Palu, Banyak Daerah Ambles dan Hilang
Kawanan rusa berjumlah sebelas ekor tersebut mulai terlihat pada pukul 06.15 Wita, Selasa (9/10/2018) di Jalan Prosfesor Muhammad Yamin, Palu, Sulawesi Tengah.
Belum diketahui asal muasal kawanan rusa tersebut.
Warga mengaku fenomena ini adalah hal yang baru terjadi.
"Baru pertama kali terjadi mana ada rusa masuk kota kayak begini," kata Rahma, seorang pengguna jalan.
Akibat dari peristiwa ini sejumlah pengguna lalulintas memilih memarkir kendaraannya dan mengabadikan fenomena ini melalui kamera telepon seluler.
Baca: Pascagempa di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sutopo: Beredar Hoax Foto-Video Jalan Terbelah
Kota Palu mulai berangsur normal pasca-benca gempa dan tsunami yang menewaskan ribuan warganya.
Ratusan korban lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.
(Tribunnews.com/Daryono/Kompas)