TRIBUNNEWS.COM - Kasus suap Meikarta yang melibatkan Bupati Bekasi, Neneng Hassanah Yasin, ternyata menggunakan sandi khusus untuk menyamarkan nama.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bupati Bekasi, Neneng Hassanah Yasin diduga terlibat kasus suap Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat bersama empat anak buahnya.
KPK telah menetapkan Neneng sebagai tersangka.
Neneng digiring ke Gedung KPK pada Senin (15/10/2018) malam.
Baca: Kasus Suap Meikarta, Pejabat Dinas PUPR Bekasi Akhirnya Serahkan Diri ke KPK Diantar Keluarga
Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, mengungkapkan Neneng sempat luput dalam pelacakan.
Laode M Syarif selaku Wakil Ketua KPK, mengungkapkan dalam kasus dugaan suap itu, digunakan sejumlah sandi untuk menyamarkan nama-nama pejabat di Pemkab Bekasi.
Salah satu sandi yang dipakai rupanya mirip dengan nama mantan penyanyi cilik Tina Toon.
"Teridentifikasi penggunaan sejumlah sandi dalam kasus ini untuk menyamarkan nama-nama para pejabat di Pemkab Bekasi antara lain 'Melvin', 'Tina Toon', 'Windu', dan 'Penyanyi'," tutur Laode, Senin (15/10/2018).
Kata Tina Toon pun ramai menjadi perbincangan dan menjadi trending di twitter.
Lantas apa tanggapan Tina Toon atas ramai namanya jadi sandi kasus suap?
Lewat akun media sosialnya, Tina Toon memberi tanggapan.
Baca: Fakta-fakta Kasus Suap Meikarta yang Libatkan Bupati Bekasi, Ada Sandi Khusus untuk Samarkan Nama
Ia mengunggah screenshot sebuah pemberitaan soal pernyataanya.
Intinya, Tina Toon yang kini menjadi Caleg DPRD DKI Jakarta dari PDI-P ini mendukung penuh langkah KPK untuk menuntaskan kasus suap Meikarta hingga tuntas.
"Boleh di Click Tanggapan Aku Ya Soal Nama Tina Toon Jadi Kode2an , TINA TOON Dukung KPK Bekerja Tuntas dan Profesional.. ," tulis Tina Toon di akun Instagramnya, @TinaToon101, Selasa (16/10/2018).