News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Fakta Tentang Motor Listrik Gesits yang Sempat Buat Presiden Jokowi Kebingungan

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menjajal motor listrik Gesits di Istana Kepresidenan, Rabu (7/11/2018)

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan audiensi terkait produksi massal skuter listrik Gesits pada Rabu (7/11/2018).

Hadir pula pihak PT Garasindo dan Institut Sepuluh November (ITS) sebagai pihak yang memproduksi Gesits.

Diketahui Gesits merupakan akronim dari Garasindo Electric Scooter ITS.

Dalam acara tersebut juga hadir Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, M Natsir yang mengatakan audiensi ini sengaja digelar untuk menyampaikan hasil inovasi yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi.

Baca: Begini Jadinya Jeep Wrangler Dipasang Supercharger

Menurut Natsir, skuter listrik Gesits saat ini sudah siap dan akan segera diproduksi secara massal.

Berikut ini Tribunnews.com himpun fakta-fakta terkait motor listrik Gesits yang sudah dijajal Presiden Jokowi ini.

Simak selengkapnya di sini!

1. Buat Presiden Jokowi kebingungan

Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi langsung menjajal skuter listrik Gesits di sekitar halaman Istana Kepresidenan.

Menggunakan helm, Presiden Jokowi menyusuri aspal di halaman istana yang berjarak sekitar 200 meter.

"Tadi saya coba, karena enggak ada suara knalpotnya, saya senang yang greng greng greng tadi enggak ada," kata Jokowi.

"Jadi agak bingung menyesuaikan, enggak ada knalpotnya, enggak ada suara greng-grengnya. Halus sekali dan sangat ramah lingkungan," tambah dia.

2. Langkah panjang Gesits hingga ke lantai produksi

Dilansir Tribunnews.com dari artikel Grid Oto yang tayang 20 Oktober 2017, diketahui bahwa perjalanan motor listrik Gesits untuk sampai lantai produksi tersebut membutuhkan waktu yang panjang.

Hal ini diungkapkan oleh Fery Hendriyanto, Direktur Utama PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon) sebagai pihak yang akan memproduksi massal Gesits.

Saat itu, Gesits masih dalam tahap validasi prototipe dan dilanjutkan dengan beberapa proses selanjutnya.

“Jadi prosesnya kalau dari sejak awal ada desain dulu, kemudian kami buat prototipe, lalu validasi, di mana itu adalah proses berulang-ulang, di mana jika ada yang kurang pas, kami ganti ini dan itu, sampai benar-benar pas,” ujar Fery, Kamis (20/10/2017).

Setelahnya, tes trial assembly yang jika berjalan tanpa kendala, diteruskan untuk sertifikasi layak jalan di Kementerian Perhubungan.

Deretan proses lanjutan itu sempat diharapkan rampung pada karta kedua (Q2) 2018.

“Untuk validasi kami harapkan selesai kuartal pertama 2018, dan kemungkinan di akhir Q1 sudah persiapan untuk trial assembly. Kemudian Q2 sudah rapih dan sertifikasi layak jalan selesai, baru kemudian jualan deh kami,” ucap Fery.

Pada tahap awal, pabrik akan menggunakan salah satu bangunan seluas 2.400 meter persegi, milik PT Wika Industri dan Konstruksi, di Kawasan Industri Wijaya Karya (Wika) Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Fasilitas itu dimanfaatkan untuk penerimaan komponen, perakitan kendaraan, dan pengujian akhir.

Kemudian hasil produksi akan ditampung dalam sebuah gudang penyimpanan sementara seluas 1.400 meter persegi.

Terkait volume produksi sendiri awalnya ada di angka 50.000 unit, dan akan terus ditambahkan sampai 100.000 unit per tahun.

3. Enggan disebut alat kampanye politik

Kemunculan motor listrik Gesits diketahui memang dekat dekat dengan agenda besar Pilpres 2019.

Namun, CEO Garasindo Group, Muhammad Al Abullah enggan menyebut Gesits sebagai alat politik khusus kampanye.

Kehadiran Gesits dari awal hanyalah kolaborasi antara Garasindo dan juga akademisi.

Hingga pada kahirnya BUMN dan pihak swasta turut mendukung.

"Kalau dijadikan bahan politik, saya sendiri juga bingung. Tetapi sudah jelas dari awal kita bukan untuk politik," ucap pria yang akrab dipanggil Memet ini.

4. Tidak bergabung dengan AISI

Memet kembali menjelaskan bahwa motor listrik Gesits tidak akan pernah bergabung dengan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

Alasannya adalah visi dan misi yang dimiliki tidak sejalan, karena pihaknya ingin mengembangkan produk anak bangsa.

Memet menilai Gesits dibuat sebagai skuter listrik nasional.

Diketahui seluruh komponen hingga perakitan dilakukan oleh anak bangsa.

“Saya bicara sebagai nasionalis, Gesits lahir bukan dipolitisasi, dan AISI sendiri bukan lagi asosiasi yang netral kalau menurut saya,” kata Memet di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (28/10/2018).

Memet menilai kepentingan AISI sudah tidak masuk akal, terlalu banyak monopoli yang dilakukan.

Namun, ia memaklumi kalau pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian melindungi produsen roda dua, karena investasi yang sudah dilakukan di negeri ini.

“Tetapi, tolong kehadiran Gesits ini merupakan revolusi, dan kesempatan seperti ini sangat jarang terjadi.

Kalau bukan motor listrik, bangsa ini apa lagi kesempatannya, yang paling masuk diakal itu hanya motor listrik,” ujar Memet.

5. Perkiraan harga jual motor listrik Gesits

Dilansir dari Kompas.com pada Rabu (7/11/2018), nantinya motor listrik Gesits ini akan dilepas ke pasaran di kisaran harga Rp 22-23 juta.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur PT Garasindo Teknologi Indo (GTI), Zaki Nahdi Saleh selaku salah satu pihak yang mengembangkan dan memproduksi Gesits.

"Kalau dari kita, dari industrinya, kurang lebih Rp 20 juta, harga pasar kurang lebih Rp 22 juta-Rp 23 juta," kata Zaki usai beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Zaki menjelaskan harga tersebut tak hanya berdasarkan dari ongkos produksi, namun juga dengan melihat harga motor konvensional (nonlistrik) yang sekelas dengan Gesits.

Diketahui, Gesits ini adalah skutik bertenaga listrik dengan daya motor 5KW yang dapat menempuh jarak sejauh 80-100 kilometer apabila daya baterai penuh.

Berkecepatan maksimal 100 kilometer per jam.

Spesifikasi ini setara dengan motor skuter bermesin konvensional 125cc.

"Kita mengharap bahwa harga pasar bisa di bawah kompetitor yang sekelas motor konvensional. Kita kan motor listrik pertama," kata Zaki.

Meski sejauh ini belum diproduksi secara massal, Zaki mengklaim bahwa produk Gesits sudah mendapat sambutan antusias dari masyarakat Indonesia.

Sudah banyak yang memesan motor hasil kolaborasi PT Garasindo dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) itu.

Baca: Indonesia Jadi Market Leader Minuman Cognac Asal Perancis Ini

"Kalau dari sisi pasar kita sudah ada preorder. Sampai 30.000 unit. Ini belum publish harga kan," kata dia.

(Tribunnews.com/Grid Oto/Kompas.com/Natalia Bulan R P)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini